Forum Kabaena™

Would you like to react to this message? Create an account in a few clicks or log in to continue.

Berbagi Kabar & Info Disini - Follow Twitter @spiritualz_ dan @kabaena_

INFO UNTUK ANDA

Forum ini ada di Facebook

Share via Twitter

Follow Me : @kabaena_

Image hosted by servimg.com

Instagram Kabaena

Instagram

Kabaena Mailing List

Masukan Email Kamu:

Ngobrol Via Twitter

Latest topics

» HDD External New
Budaya Adu Kaki di Toraja EmptyFri Jun 10, 2022 5:19 pm by dodolan

» Buah - Varau
Budaya Adu Kaki di Toraja EmptyThu Dec 24, 2020 12:09 pm by kabaena

» 41 Istilah Pendakian
Budaya Adu Kaki di Toraja EmptyWed Jan 23, 2019 11:19 am by kabaena

» Kabaena Kampo Tangkeno
Budaya Adu Kaki di Toraja EmptySat Oct 27, 2018 9:36 am by kabaena

» 5 Manfaat Ubi Jalar untuk Kesehatan Tubuh
Budaya Adu Kaki di Toraja EmptyFri Oct 26, 2018 11:17 am by fla

» Berapa biaya sewa pesawat pribadi atau helikopter?
Budaya Adu Kaki di Toraja EmptyWed Oct 24, 2018 10:05 am by fla

» Cara menggunakan 1 akun WhatsApp di 2 smartphone android
Budaya Adu Kaki di Toraja EmptyFri Oct 12, 2018 7:32 am by kabaena

» Cara Mudah Membuka Proteksi Password Microsoft Office Excel Tanpa Software
Budaya Adu Kaki di Toraja EmptyWed Sep 12, 2018 10:42 am by kabaena

» Serial Number NERO 6
Budaya Adu Kaki di Toraja EmptyMon Sep 10, 2018 9:36 am by kabaena

Your Space

LIVE STREAMING TV

Live Streaming

Online Radio Live

Radio Online

    Budaya Adu Kaki di Toraja

    kabaena
    kabaena


    Jumlah posting : 306
    Join date : 19.08.11
    Age : 38

    Budaya Adu Kaki di Toraja Empty Budaya Adu Kaki di Toraja

    Post  kabaena Sat Jul 27, 2013 6:03 pm

    Seperti apa tradisi petani dalam menggelar pesta panen raya di Desa Kande Api, Kecamatan Tikala Rantepao Kabupaten Toraja Utara? Tak berbeda dengan perkampungan lain yang ada di Kabupaten Toraja Utara, Provinsi Sulawesi Selatan, warga Desa Kande Api pun masih melestarikan tradisi adat budaya warisan leluhur mereka.

    Setiap tahun, warga Kande Api menggelar tradisi pesta panen dengan membawa berbagai macam makanan khas seperti nasi bambu atau dikenal dengan nama peong.

    Budaya Adu Kaki di Toraja ?id=134610&width=620

    Pemandangan itu pula yang terjadi sekitar dua pekan silam. Diiringi dengan tari ma’gallu, serta ma’ lambuk atau menumbuk padi secara beramai-ramai mereka pun berpesta. Mengawali prosesi pesta panen, terlebih dahulu salah seorang pemuka adat setempat memberikan wejangan adat (ma’parappa’) yang berisi pesan pesan leluhur tentang aturan bertani, yang hingga sekarang masih dianut oleh masyarakat setempat. Setelah itu, warga yang memadati lokasi pesta panen, disuguhkan tarian ma’gallu yang dibawakan oleh remaja putri.

    Budaya Adu Kaki di Toraja Sisemba

    Tarian ini bermakna sebagai ungkapan rasa syukur kepada Tuhan atas hasil panen yang berlimpah. Dalam tarian ini. Warga yang merasa terhibur memberikan uang (sawer) sebagai tanda kegembiraan dan terimah kasih. sementara itu, sebagian warga menggelar tradisi ma’lambuk atau menumbuk padi. Dalam tradisi ini, kaum pria memukul lesung dengan irama tinggi, diikuti gerakan menyerupai tarian serta teriakan khas Toraja. Warga setempat meyakini, jika irama ketukan lesung dapat mengusir hama padi. Semakin tinggi irama ketukan, maka semakin banyak hama yang diusir.

    Dan, yang paling unik adalah tradisi aksi adu kaki “sisemba” atau baku tendang, yang lebih terlihat seperti tawuran massal.Pasalnya, warga dari kampung tetangga, saling berhadap hadapan untuk melumpuhkan, dengan cara beradu kaki “tendang” secara massal. Bagi peserta yang jatuh, maka lawan tidak lagi diperbolehkan menyerang. Ada cara yang digunakan agar tidak mudah jatuh, mereka saling berpegangan tangan sambil menyerang dengan tendangan kaki.

    Budaya Adu Kaki di Toraja Images?q=tbn:ANd9GcR7oFkW8-dqIUZ6qqbNeiUZGxoIIoGYWuZLSleENNPlva1iYptr

    Tak heran jika banyak warga yang mengalami cedera, mulai dari keseleo hingga luka terbuka akibat kerasnya tendangan lawan. Namun, jika ada peserta yang sudah dianggap terlalu kasar, maka para tokoh adat segera memisahkan mereka. Walaupun terlihat kasar dan keras, namun warga yang saling tendang di lapangan bebas, tidaklah membawa dendam hingga keluar arena.

    VIDEO


    Usai "sisemba", mereka bubar dan kembali akrab. "Tradisi sisemba ini bukanlah permainan anarkis, namun tradisi ini adalah sebuah keharusan warga setempat demi mendapatkan hasil panen yang berlimpah ditahun akan datang. Pasalnya, jika tidak melaksanakan tradisi sisemba, maka diyakini akan berakibat gagal panen," tutur Isac Padangsulle, selaku tokoh adat Kande Api.

    “Pernah di suatu waktu, tradisi warisan nenek moyang ini tidak digelar, dan saat itu warga mengalami gagal panen, yang disebabkan serangan hama, dan digelarlah kegiatan tumbuk lesung, yang bertujuan mengusir hama," ungkap Isac. Bisa terlihat, tradisi warisan leluhur ini, sangatlah diyakini akan membawa berkah dengan berlimpahnya hasil panen padi. Lumrahlah jika hingga saat ini warga Desa Kande Api, masih melestarikan tradisi sisemba.



    Source: forum.viva.co.id


      Waktu sekarang Tue May 07, 2024 6:03 pm