Bernapas adalah aktivitas yang kita lakukan setiap saat, sadar atau tidak sadar. Menurut dr. Noviar Ahmad, SpKO, proses pernapasan kita sehari-hari kebanyakan tergolong pasif, dengan frekuensi 12-18 kali setiap menit. Dengan olahraga pernapasan, proses yang pasif itu diubah menjadi aktif, sehingga otot-otot pernapasan tambahan ikut bekerja, semisal otot leher. Karena itu olahraga pernapasan sangat baik untuk penderita asma atau penyakit paru-paru menahun.
Pernapasan terdiri dari tiga proses yang saling terkait:
1. Ventilasi, yaitu menghirup dan mengeluarkan napas.
2. Difusi, yaitu pertukaran oksigen dan karbondioksida di dalam paru-paru.
3. Perfusi, yaitu masuknya oksigen ke dalam pembuluh arteri untuk diedarkan ke seluruh tubuh, dan masuknya karbondioksida ke dalam pembuluh vena untuk dibuang ke luar tubuh.
Keuntungan olahraga pernapasan:
• Volume tidal (kemampuan menghirup udara dalam sekali bernapas) meningkat. Saat bernapas pasif, volume tidal sekitar 400-500 ml. Jika sudah terbiasa dengan latihan pernapasan, kemampuan otot pernapasan untuk menghirup udara bisa meningkat 2-3 kali.
• Secara fisiologis, fungsi saluran cerna menjadi lebih baik. Sebenarnya dengan olahraga apa saja, peristaltik (gerak usus) akan lebih baik. Namun akan lebih baik lagi dengan olahraga pernapasan karena bagian dalam perut seperti ’dipijat’.
• Meningkatkan fungsi kekebalan tubuh dan semangat. Gerakan dalam olahraga pernapasan memberikan efek menenangkan. Hal ini membuat tubuh mendapat kesempatan untuk mengganti sel-sel yang rusak dan mempercepat proses pemulihan gangguan tubuh dan penyakit.
• Meningkatkan kemampuan berkonsentrasi.
• Membangkitkan gairah bercinta. Kelenturan dan konsentrasi membuat tubuh mengalami relaksasi. Ini dapat meningkatkan sensitivitas ujung-ujung saraf perasa di seluruh tubuh.
Faktor risiko
Dalam beberapa gerakan yang mengharuskan peserta latihan menahan napas, dr. Noviar menganjurkan bagi Anda yang memiliki risiko penyakit darah tinggi dan jantung koroner untuk tidak memaksakan diri. Saat menahan napas. "Karena oksigen dalam peredaran darah relatif berkurang,” ujarnya. Kekurangan oksigen pada otak dapat menyebabkan pingsan.
Selain itu, menahan napas juga dapat menjadi salah satu pencetus wasir, akibat bertambahnya tekanan di dalam rongga perut. Namun penyebab wasir yang paling dominan tetaplah faktor genetik. Penyakit wasir cenderung terjadi pada orang-orang yang pembuluh darah venanya kurang elastis.
Jadi, berapa waktu yang paling ideal untuk menahan napas dalam olahraga? Menurut dr. Noviar, cukup 3 detik saja. Sebetulnya Anda sendiri yang paling memahami tubuh Anda. Jika misalnya Anda merasa napas mulai terengah-engah, sebaiknya tidak memaksakan diri, tapi segeralah berhenti berlatih. Latihan bisa dilanjutkan bila napas Anda sudah
normal kembali.
~pesona.co.id
Fri Jun 10, 2022 5:19 pm by dodolan
» Buah - Varau
Thu Dec 24, 2020 12:09 pm by kabaena
» 41 Istilah Pendakian
Wed Jan 23, 2019 11:19 am by kabaena
» Kabaena Kampo Tangkeno
Sat Oct 27, 2018 9:36 am by kabaena
» 5 Manfaat Ubi Jalar untuk Kesehatan Tubuh
Fri Oct 26, 2018 11:17 am by fla
» Berapa biaya sewa pesawat pribadi atau helikopter?
Wed Oct 24, 2018 10:05 am by fla
» Cara menggunakan 1 akun WhatsApp di 2 smartphone android
Fri Oct 12, 2018 7:32 am by kabaena
» Cara Mudah Membuka Proteksi Password Microsoft Office Excel Tanpa Software
Wed Sep 12, 2018 10:42 am by kabaena
» Serial Number NERO 6
Mon Sep 10, 2018 9:36 am by kabaena