Alibaba Raup Untung USD1 Miliar dalam 17 Menit

Perusahaan e-commerce asal China, Alibaba, kembali membuat hal yang mengesankan dengan prestasi penjualannya. Laporan terbaru, perusahaan tersebut mencatat keuntungan sebesar USD1 miliar dalam waktu 17 menit dalam perayaan Single Day di China.

Capaian itu memang tidak segemilang Xiaomi dengan tapi Alibaba berhasil melakukannya dengan lebih cepat dari ukuran waktu. Demikian dikutip Ubergizmo.

Laporan terbaru juga mengungkap, Alibaba berhasil menorehkan keuntungan sekira USD2 miliar dalam waktu satu jam melalui penjualan di situs e-commerce mereka.

Seperti diketahui, Alibaba adalah perusahaan e-commerce yang memiliki bisnis di sektor C2C (Consumer to Consumer), B2C (Business to Consumer) dan B2B (Business to Business).

Apa yang diperoleh Aibaba ini sukses membuat ekonomi di China menjadi tumbuh. Dan tentunya, pada 2015 nanti akan menjadi kebangkitan bagi perusahaan-perusahaan lainnya untuk membuat gebrakan.

Asal-usul Nama Alibaba


Nama Alibaba santer diberitakan baru-baru ini. Perusahaan e-commerce asal China ini semakin mendunia setelah mengajukan dokumen listing saham atau Initial Public Offering (IPO) di Amerika Serikat (AS).

Nama Alibaba sendiri dianggap unik, dan rupanya ada alasan di balik penamaan tersebut. Dilansir Thestar, nama Alibaba diambil oleh karena penyebutannya dianggap mudah oleh banyak bahasa di seluruh dunia.

Menurut website perusahaan, nama Alibaba mengingatkan pada istilah 'open sesame', yang merepresentasikan platform yang membuka pintu untuk keberuntungan usaha kecil. Istilah 'open sesame' merujuk pada ungkapan sihir dalam cerita 'Ali Baba and the Forty Thieves' dalam One Thousand and One Nights (Seribu Satu Malam).

Dalam kisah tersebut diceritakan, 'Open Sesame' mampu membuka mulut gua, di mana empat puluh pencuri menyembunyikan harta mereka.

Jack Ma, yang mengundurkan diri sebagai CEO tahun lalu, namun tetap sebagai chairman, dianggap seperti Jeff Bezos atau Bill Gates asal China.

Ma pribadi memiliki 8,9 persen dari perusahaan dan menurut Forbes, ia merupakan orang terkaya dengan penghasilan senilai USD8,4 miliar. Di China, Ma menempati urutan kelima sebagai orang terkaya di Negeri Tirai Bambu.

Berkantor pusat di Hangzhou, namun Alibaba menaruh kantornya di Amerika Serikat, Inggris, India, Jepang dan Korea. Perusahaan ini semakin besar sejak didirikannya lebih dari satu dekade lalu.

Pelanggan menggunakan Alibaba untuk berbelanja online, menjual barang dan melakukan pembayaran online. Alibaba memiliki dua situs ritel, Taobao yang menampilkan ribuan produk tanpa brand atau yang dijual oleh penjual kecil dan Tmall yang menampilkan produk bermerk.

"Alibaba memiliki model bisnis lebih baik dibandingkan Amazon, karena Alibaba tidak memiliki apa pun yang diinvestasikan dalam persediaan (inventory)," kata Bert Dohmen, President of Dohmen Capital Research.