Indeks
Latest images
KIDUNG SENJA
Pabila senja telah tertoreh di helai cakrawala, telah terbit genangan darah yang memerahkan kaki langit; tataplah ke arahnya. Lebarkan lensamu, renggangkan pula jiwa.
Pandanglah.
Lekat.
Lalu, ketika lembar angin menerpa-nerpa, menghambur, melayang, mengaduh di sekitarmu, biarkanlah. Biarkan dia menjamahmu, mengecup sebagian tubuhmu yang tampak merona di cacah mentari.
Dan pabila sebagian jiwamu tengah merana, leburkanlah ia walau sekilas. Meski secepat kilat mencumbui udara. Kemudian dengan tegap, dengan jiwa tak berlipur, tengoklah pelangi raksasa itu yang tengah terhampar menemani sunyi sore. Nikmati tiap petak dan jengkalnya yang sudah di suguhkan-NYA pada mata-mata jiwa. Tak lupa, dengarkan pula kidungnya yang tiada henti berbahasa tuk membalut jiwamu dengan damai.
Kabaena,
09 agustus 2010
Pabila senja telah tertoreh di helai cakrawala, telah terbit genangan darah yang memerahkan kaki langit; tataplah ke arahnya. Lebarkan lensamu, renggangkan pula jiwa.
Pandanglah.
Lekat.
Lalu, ketika lembar angin menerpa-nerpa, menghambur, melayang, mengaduh di sekitarmu, biarkanlah. Biarkan dia menjamahmu, mengecup sebagian tubuhmu yang tampak merona di cacah mentari.
Dan pabila sebagian jiwamu tengah merana, leburkanlah ia walau sekilas. Meski secepat kilat mencumbui udara. Kemudian dengan tegap, dengan jiwa tak berlipur, tengoklah pelangi raksasa itu yang tengah terhampar menemani sunyi sore. Nikmati tiap petak dan jengkalnya yang sudah di suguhkan-NYA pada mata-mata jiwa. Tak lupa, dengarkan pula kidungnya yang tiada henti berbahasa tuk membalut jiwamu dengan damai.
Kabaena,
09 agustus 2010
» Buah - Varau
» 41 Istilah Pendakian
» Kabaena Kampo Tangkeno
» 5 Manfaat Ubi Jalar untuk Kesehatan Tubuh
» Berapa biaya sewa pesawat pribadi atau helikopter?
» Cara menggunakan 1 akun WhatsApp di 2 smartphone android
» Cara Mudah Membuka Proteksi Password Microsoft Office Excel Tanpa Software
» Serial Number NERO 6