Forum Kabaena™

Would you like to react to this message? Create an account in a few clicks or log in to continue.

Berbagi Kabar & Info Disini - Follow Twitter @spiritualz_ dan @kabaena_

INFO UNTUK ANDA

Forum ini ada di Facebook

Share via Twitter

Follow Me : @kabaena_

Image hosted by servimg.com

Instagram Kabaena

Instagram

Kabaena Mailing List

Masukan Email Kamu:

Ngobrol Via Twitter

Latest topics

» HDD External New
Kemasan Plastik Sebabkan Tekanan Darah Tinggi pada Anak EmptyFri Jun 10, 2022 5:19 pm by dodolan

» Buah - Varau
Kemasan Plastik Sebabkan Tekanan Darah Tinggi pada Anak EmptyThu Dec 24, 2020 12:09 pm by kabaena

» 41 Istilah Pendakian
Kemasan Plastik Sebabkan Tekanan Darah Tinggi pada Anak EmptyWed Jan 23, 2019 11:19 am by kabaena

» Kabaena Kampo Tangkeno
Kemasan Plastik Sebabkan Tekanan Darah Tinggi pada Anak EmptySat Oct 27, 2018 9:36 am by kabaena

» 5 Manfaat Ubi Jalar untuk Kesehatan Tubuh
Kemasan Plastik Sebabkan Tekanan Darah Tinggi pada Anak EmptyFri Oct 26, 2018 11:17 am by fla

» Berapa biaya sewa pesawat pribadi atau helikopter?
Kemasan Plastik Sebabkan Tekanan Darah Tinggi pada Anak EmptyWed Oct 24, 2018 10:05 am by fla

» Cara menggunakan 1 akun WhatsApp di 2 smartphone android
Kemasan Plastik Sebabkan Tekanan Darah Tinggi pada Anak EmptyFri Oct 12, 2018 7:32 am by kabaena

» Cara Mudah Membuka Proteksi Password Microsoft Office Excel Tanpa Software
Kemasan Plastik Sebabkan Tekanan Darah Tinggi pada Anak EmptyWed Sep 12, 2018 10:42 am by kabaena

» Serial Number NERO 6
Kemasan Plastik Sebabkan Tekanan Darah Tinggi pada Anak EmptyMon Sep 10, 2018 9:36 am by kabaena

Your Space

LIVE STREAMING TV

Live Streaming

Online Radio Live

Radio Online

    Kemasan Plastik Sebabkan Tekanan Darah Tinggi pada Anak

    juanita_allen
    juanita_allen


    Jumlah posting : 32
    Join date : 21.01.13

    Kemasan Plastik Sebabkan Tekanan Darah Tinggi pada Anak Empty Kemasan Plastik Sebabkan Tekanan Darah Tinggi pada Anak

    Post  juanita_allen Fri May 24, 2013 8:08 am

    Kemasan Plastik Sebabkan Tekanan Darah Tinggi pada Anak Anakminumbotolplastikdalam

    Hati-hati menggunakan wadah plastik untuk makanan atau minuman si kecil. Sekelompok ilmuwan Amerika Serikat menyebutkan bahwa zat kimia phthalate dalam plastik picu ketidaknormalan metabolik dan hormonal.

    Phthalate atau DEHP adalah zat tak berwarna dan tak berbau yang digunakan untuk melunakkan PVC. Phthalate ditambahkan pada plastik untuk meningkatkan kelenturan, transparansi, kekuatan, serta ketahananannya. Zat ini terkandung dalam cangkir dan wadah makanan plastik, pelapis lantai, sampai bola pantai.

    Seperti diberitakan Daily Mail, analisis terhadap hampir 3.000 anak menunjukkan bahwa terpaan DEHP menyebabkan naiknya tekanan darah sistolik (ukuran tekanan dalam pembuluh arteri ketika jantung berdenyut).

    "Phthalate dapat menghalangi fungsi sel jantung dan menyebabkan stres oksidatif yang membahayakan kesehatan arteri," jelas Dr Leonardo Trasande, associate professor pediatrik di Langone Medical Centre New York University, Amerika Serikat.

    Tim peneliti mencatat hanya sedikit kenaikan tekanan darah per anak dalam setiap tiga kali lipat peningkatan kadar phthalate yang terdeteksi di sampel urin anak. Meski demikian, implikasi luas terhadap perubahan kecil ini signifikan.

    "Kenaikan tersebut memang tampak tak menonjol pada level individu. Namun, pada tingkat populasi, perubahan tekanan darah tersebut dapat meningkatkan jumlah anak dengan tekanan darah tinggi secara substansial," ujar Trasande.

    Trasande menambahkan, bukan hanya makanan penyebab obesitas yang memicu penyakit jantung. Faktor lingkungan juga bisa menjadi bagian dari masalah tersebut. "Hal ini penting karena paparan phthalate dapat dikendalikan melalui intervensi regulasi dan perilaku," katanya.

    Menurut Trasande, diperlukan inisiatif kebijakan yang membatasi paparan zat kimia berbahaya. Langkah ini dikombinasikan dengan penerapan diet sehat dan perilaku untuk melindungi kesehatan kardiovaskular.

    Studi yang dimuat di Journal of Pediatrics ini merupakan hasil kerja sama peneliti dari Langone Medical Centre New York University, University of Washington, dan Penn State University School of Medicine.





      Waktu sekarang Sat Sep 28, 2024 4:16 pm