Nikmatnya Labampuhu

Labampuhu


Bagi penduduk Kabaena tempo dulu, jagung atau Puhu merupakan makanan pokok yang selalu disantap setiap harinya. Mengandung karbohidrat yang membantu tubuh mendapatkan energi. Jika jagung masih muda rasanya manis membuat banyak orang yang menyukainya. Memiliki kandungan asam folat dan serat yang baik untuk tubuh. Jagung muda sangat nikmat jika direbus atau dibakar.


Labampuhu merupakan salah makanan pokok suku moronene di Kabaena disamping makanan pokok yang lain (sagu, padi/beras). Terbuat dari jagung kering yang di giling. Namun banyak generasi muda Tokotu'a yang belum memahami betapa banyak manfaat yang ada dalam Labampuhu ini. Bahkan penderita diabetespun dianjurkan untuk makan Labampuhu.


Perlu kita ketahui bahwa ada berbagai kandungan zat yang dimiliki Labampuhu ini, tak mengherankan bila Labampuhu juga dikenal sebagai bahan pangan yang cukup berkhasiat antara lain sebagai pembangun otot dan tulang, baik untuk otak dan sistem syaraf, mencegah konstipasi, menurunkan risiko kanker dan jantung, mencegah gigi berlubang, serta minyaknya dapat menurunkan kolesterol darah.

Ada beberapa manfaat mengkonsumsi Labampuhu seperti kata nenek moyang kita. Yaitu dapat memperpanjang umur dan juga anti penyakit maag. Tahan lapar serta anti penyakit darah tinggi.

ayo, mari kita mengkonsumsi Labampuhu seperti mbue-mbuento.

Mongkaa Nidivi atau Labampuhu Nihela [nasi jagung campur nasi beras] itu nikmat dengan lauk apapun. Dari yang paling sederhana seperti Ica Ntinunu, atau sambal terasi misalnya. Wah nikmatnya kulinari dari Kabaena ini, apalagi disantap rame-rame di pinggir Lakambula atau duduk di landa. Tambahan lauk goreng-gorengan seperti Ura Ntinunu atau lalapan tumbu labu.

Nidivi dimakan pakai sayur Ntolo eE pun enak, apalagi gulai ayam. Hanya harus banyak-banyak kuahnya, karena Nidivi itu mirip pasir, banyak menyerap air. Memang Nidivi itu agak sêrêt ditelannya.


Kini, pemasak Nidivi semakin langka saja. Kalau kepengin makan terpaksa beli jagung dipasar, itupun seorang dua saja yang jual. Sudah tak banyak petani menanam jagung dan masyarakat Kabaena lebih memilih tanam tanaman komoditas seperti Jambu Mete daripada tanam jagung.


Ada juga beberapa anak muda Tokotua yang enggan makan Nidivi dengan alasan sakit perut atau tak terbiasa. Padahal Nidivi itu merupakan salah satu serealia yang mantap dan bernilai ekonomis serta sumber utama karbohidrat dan protein setelah beras. Nenek moyang Kabaena mengkonsumsi Nidivi.

Di negara lain seperti Mexico makanan tradisional setempat adalah grontol jagung atau yang kita kenal Kambose.