Vasektomi Bisa Dilakukan dengan Tanpa Operasi
Vasektomi umumnya dilakukan melalui cara operasi sehingga membuat banyak pria berpikir untuk melakukannya. Tapi kini ada teknik vasektomi baru untuk laki-laki yaitu melalui suntikan.
Seorang peneliti India bernama Sujoy K Guha merancang teknologi kontrasepsi yang disebut dengan RISUG, teknik ini merupakan kontrasepsi vasektomi tanpa melalui operasi dengan cara menghambat saluran sperma. Tapi teknik ini bersifat reversible.
Berdasarkan laporan tahap ketiga uji klinis yang sudah dilakukan di India, maka pengobatan vasektomi melalui suntikan ini diharapkan sudah bisa tersedia pada awal tahun depan, seperti dikutip dari The Independent.co.uk.
Reversible Inhibition of Sperm Under Guidance (RISUG) adalah salah satu kontrasepsi laki-laki yang pengembangannya paling menjanjikan dibandingkan dengan teknik kontrasepsi lain yang tersedia untuk laki-laki.
Pada kontarsepsi ini senyawa kimia yang disuntikkan adalah SMA/DMSO. Nantinya senyawa ini akan melapisi bagian dalam dari 2 tabung dan membunuh sperma saat melewatinya, sehingga menghambat produksi sperma.
Dengan sekali suntik di vas deverens atau saluran sperma, maka dalam 10 tahun berikutnya sperma yang keluar akan rusak dan tidak bisa membuahi sel telur. Teknologi ini kabarnya tidak memiliki efek samping yang buruk.
Selama ini alat kontrasepsi yang diperuntukkan bagi laki-laki memang belum terlalu banyak pilihan, yang sudah beredar adalah pil KB (menghilangkan protein dalam sperma yang bisa membuat perempuan menjadi hamil), kondom dan juga operasi vasektomi.
Diharapkan dengan adanya teknologi vasektomi tanpa melalui operasi ini, bisa memberikan pilihan bagi laki-laki untuk menggunakan alat kontrasepsi dan mengendalikan jumlah kelahiran.
Vasektomi umumnya dilakukan melalui cara operasi sehingga membuat banyak pria berpikir untuk melakukannya. Tapi kini ada teknik vasektomi baru untuk laki-laki yaitu melalui suntikan.
Seorang peneliti India bernama Sujoy K Guha merancang teknologi kontrasepsi yang disebut dengan RISUG, teknik ini merupakan kontrasepsi vasektomi tanpa melalui operasi dengan cara menghambat saluran sperma. Tapi teknik ini bersifat reversible.
Berdasarkan laporan tahap ketiga uji klinis yang sudah dilakukan di India, maka pengobatan vasektomi melalui suntikan ini diharapkan sudah bisa tersedia pada awal tahun depan, seperti dikutip dari The Independent.co.uk.
Reversible Inhibition of Sperm Under Guidance (RISUG) adalah salah satu kontrasepsi laki-laki yang pengembangannya paling menjanjikan dibandingkan dengan teknik kontrasepsi lain yang tersedia untuk laki-laki.
Pada kontarsepsi ini senyawa kimia yang disuntikkan adalah SMA/DMSO. Nantinya senyawa ini akan melapisi bagian dalam dari 2 tabung dan membunuh sperma saat melewatinya, sehingga menghambat produksi sperma.
Dengan sekali suntik di vas deverens atau saluran sperma, maka dalam 10 tahun berikutnya sperma yang keluar akan rusak dan tidak bisa membuahi sel telur. Teknologi ini kabarnya tidak memiliki efek samping yang buruk.
Selama ini alat kontrasepsi yang diperuntukkan bagi laki-laki memang belum terlalu banyak pilihan, yang sudah beredar adalah pil KB (menghilangkan protein dalam sperma yang bisa membuat perempuan menjadi hamil), kondom dan juga operasi vasektomi.
Diharapkan dengan adanya teknologi vasektomi tanpa melalui operasi ini, bisa memberikan pilihan bagi laki-laki untuk menggunakan alat kontrasepsi dan mengendalikan jumlah kelahiran.
Fri Jun 10, 2022 5:19 pm by dodolan
» Buah - Varau
Thu Dec 24, 2020 12:09 pm by kabaena
» 41 Istilah Pendakian
Wed Jan 23, 2019 11:19 am by kabaena
» Kabaena Kampo Tangkeno
Sat Oct 27, 2018 9:36 am by kabaena
» 5 Manfaat Ubi Jalar untuk Kesehatan Tubuh
Fri Oct 26, 2018 11:17 am by fla
» Berapa biaya sewa pesawat pribadi atau helikopter?
Wed Oct 24, 2018 10:05 am by fla
» Cara menggunakan 1 akun WhatsApp di 2 smartphone android
Fri Oct 12, 2018 7:32 am by kabaena
» Cara Mudah Membuka Proteksi Password Microsoft Office Excel Tanpa Software
Wed Sep 12, 2018 10:42 am by kabaena
» Serial Number NERO 6
Mon Sep 10, 2018 9:36 am by kabaena