Waspada, Gemuk Karena Shampo!
Olahraga teratur dan diet sehat sering disarankan para dokter dan ahli gizi untuk mendapatkan berat badan ideal. Namun, penelitian terbaru menunjukkan ada faktor lain yang perlu Anda ketahui sebagai solusi berat badan.
Sebuah studi baru-baru ini mengungkapkan, bahan kimia yang terkandung dalam produk kecantikan dapat berkontribusi terhadap kenaikan berat badan. Salah satu senyawa kimia yang dapat meningkatkan kegemukan adalah phthalates.
Dokter di Mount Sinai Medical Center di New York, mengatakan bahwa phthalates terdapat di hampir 70 persen shampo, kosmetik dan sabun. Daily Mail melaporkan, kandungan tersebut dapat mengganggu endokrin dan sebisa mungkin harus dihindari.
Penelitian menunjukkan, senyawa kimia tersebut dapat merusak sistem tubuh yang mengendalikan berat badan seseorang. Para peneliti juga menemukan, endokrin dapat meniru efek dari hormon dan mempengaruhi kinerja kelenjar yang memproduksinya.
Endokrin merupakan kelenjar penghasil hormon, yang langsung masuk ke dalam aliran darah dan mempengaruhi pertumbuhan dan metabolisme tubuh. Metabolisme tubuh merupakan proses semua reaksi kimia yang terjadi di dalam organisme, termasuk yang terjadi di tingkat selular. Jadi, jika kinerja endokrin terganggu, maka metabolisme tubuh juga terganggu.
Para peneliti juga menemukan kandungan lain yang berbahaya yaitu Bisphenol-A yang sering ditemukan dalam beberapa produk makanan, produk plastik dan botol susu.
Maida Galvez, dokter anak yang telah meneliti 330 anak di East Harlem, menjelaskan bagaimana tim peneliti mengungkapkan keterkaitan antara phthalates dan berat tubuh seseorang.
"Meskipun kandungan kimia memainkan peran yang kecil dalam obesitas, tapi seharusnya dihindari," saran Galvez.
Dr Galves juga menyarankan untuk memilih produk kosmetik organik dan bebas parfum. Para ahli di Mount Sinai telah menemukan hubungan paralel antara obesitas dan bahan kimia dalam kehidupan sehari-hari sejak tahun 2002.
Hal tersebut dibenarkan oleh sebuah penelitian dari Stirling University di Skotlandia yang menyebutkan, Bisphenol A dan phthalates sebagai bahan kimia berkalori. Paula Baillie-Hamilton, ketua peneliti mengatakan, perdebatan tentang obesitas telah mengalami perubahan secara signifikan selama beberapa dekade terakhir. Hal ini karena penggunaan produk dari bahan sintetis oragnik dan senyawa kimia anorganik.
Olahraga teratur dan diet sehat sering disarankan para dokter dan ahli gizi untuk mendapatkan berat badan ideal. Namun, penelitian terbaru menunjukkan ada faktor lain yang perlu Anda ketahui sebagai solusi berat badan.
Sebuah studi baru-baru ini mengungkapkan, bahan kimia yang terkandung dalam produk kecantikan dapat berkontribusi terhadap kenaikan berat badan. Salah satu senyawa kimia yang dapat meningkatkan kegemukan adalah phthalates.
Dokter di Mount Sinai Medical Center di New York, mengatakan bahwa phthalates terdapat di hampir 70 persen shampo, kosmetik dan sabun. Daily Mail melaporkan, kandungan tersebut dapat mengganggu endokrin dan sebisa mungkin harus dihindari.
Penelitian menunjukkan, senyawa kimia tersebut dapat merusak sistem tubuh yang mengendalikan berat badan seseorang. Para peneliti juga menemukan, endokrin dapat meniru efek dari hormon dan mempengaruhi kinerja kelenjar yang memproduksinya.
Endokrin merupakan kelenjar penghasil hormon, yang langsung masuk ke dalam aliran darah dan mempengaruhi pertumbuhan dan metabolisme tubuh. Metabolisme tubuh merupakan proses semua reaksi kimia yang terjadi di dalam organisme, termasuk yang terjadi di tingkat selular. Jadi, jika kinerja endokrin terganggu, maka metabolisme tubuh juga terganggu.
Para peneliti juga menemukan kandungan lain yang berbahaya yaitu Bisphenol-A yang sering ditemukan dalam beberapa produk makanan, produk plastik dan botol susu.
Maida Galvez, dokter anak yang telah meneliti 330 anak di East Harlem, menjelaskan bagaimana tim peneliti mengungkapkan keterkaitan antara phthalates dan berat tubuh seseorang.
"Meskipun kandungan kimia memainkan peran yang kecil dalam obesitas, tapi seharusnya dihindari," saran Galvez.
Dr Galves juga menyarankan untuk memilih produk kosmetik organik dan bebas parfum. Para ahli di Mount Sinai telah menemukan hubungan paralel antara obesitas dan bahan kimia dalam kehidupan sehari-hari sejak tahun 2002.
Hal tersebut dibenarkan oleh sebuah penelitian dari Stirling University di Skotlandia yang menyebutkan, Bisphenol A dan phthalates sebagai bahan kimia berkalori. Paula Baillie-Hamilton, ketua peneliti mengatakan, perdebatan tentang obesitas telah mengalami perubahan secara signifikan selama beberapa dekade terakhir. Hal ini karena penggunaan produk dari bahan sintetis oragnik dan senyawa kimia anorganik.
Fri Jun 10, 2022 5:19 pm by dodolan
» Buah - Varau
Thu Dec 24, 2020 12:09 pm by kabaena
» 41 Istilah Pendakian
Wed Jan 23, 2019 11:19 am by kabaena
» Kabaena Kampo Tangkeno
Sat Oct 27, 2018 9:36 am by kabaena
» 5 Manfaat Ubi Jalar untuk Kesehatan Tubuh
Fri Oct 26, 2018 11:17 am by fla
» Berapa biaya sewa pesawat pribadi atau helikopter?
Wed Oct 24, 2018 10:05 am by fla
» Cara menggunakan 1 akun WhatsApp di 2 smartphone android
Fri Oct 12, 2018 7:32 am by kabaena
» Cara Mudah Membuka Proteksi Password Microsoft Office Excel Tanpa Software
Wed Sep 12, 2018 10:42 am by kabaena
» Serial Number NERO 6
Mon Sep 10, 2018 9:36 am by kabaena