Forum Kabaena™

Would you like to react to this message? Create an account in a few clicks or log in to continue.

Berbagi Kabar & Info Disini - Follow Twitter @spiritualz_ dan @kabaena_

INFO UNTUK ANDA

Forum ini ada di Facebook

Share via Twitter

Follow Me : @kabaena_

Image hosted by servimg.com

Instagram Kabaena

Instagram

Kabaena Mailing List

Masukan Email Kamu:

Ngobrol Via Twitter

Latest topics

» HDD External New
[Film] Makna Perbedaan  EmptyFri Jun 10, 2022 5:19 pm by dodolan

» Buah - Varau
[Film] Makna Perbedaan  EmptyThu Dec 24, 2020 12:09 pm by kabaena

» 41 Istilah Pendakian
[Film] Makna Perbedaan  EmptyWed Jan 23, 2019 11:19 am by kabaena

» Kabaena Kampo Tangkeno
[Film] Makna Perbedaan  EmptySat Oct 27, 2018 9:36 am by kabaena

» 5 Manfaat Ubi Jalar untuk Kesehatan Tubuh
[Film] Makna Perbedaan  EmptyFri Oct 26, 2018 11:17 am by fla

» Berapa biaya sewa pesawat pribadi atau helikopter?
[Film] Makna Perbedaan  EmptyWed Oct 24, 2018 10:05 am by fla

» Cara menggunakan 1 akun WhatsApp di 2 smartphone android
[Film] Makna Perbedaan  EmptyFri Oct 12, 2018 7:32 am by kabaena

» Cara Mudah Membuka Proteksi Password Microsoft Office Excel Tanpa Software
[Film] Makna Perbedaan  EmptyWed Sep 12, 2018 10:42 am by kabaena

» Serial Number NERO 6
[Film] Makna Perbedaan  EmptyMon Sep 10, 2018 9:36 am by kabaena

Your Space

LIVE STREAMING TV

Live Streaming

Online Radio Live

Radio Online

    [Film] Makna Perbedaan

    sangia
    sangia


    Jumlah posting : 623
    Join date : 18.02.11

    [Film] Makna Perbedaan  Empty [Film] Makna Perbedaan

    Post  sangia Sun May 08, 2011 11:43 am

    Hanung Kemas Makna Perbedaan dalam Film ‘?’

    [Film] Makna Perbedaan  10842910

    Ping Hen marah. Tirai-tirai putih di depan restoran ia turunkan. Tirai putih itu tadinya memang sengaja dipasang untuk menutupi restoran China milik ayahnya. “Di bulan puasa kita harus menghormati kaum muslim,” begitulah kira-kira ucapan sang ayah ketika memberi perintah kepada Ping Hen untuk memasang tirai putih.

    Tapi Ping Hen tak lagi mendengar nasehat ayahnya. Ia sedang marah, entah karena rasa toleransi yang rendah, atau karena cemburu setelah mengintip karyawan restoran, Menuk, yang baru datang dan sedang berpamitan dengan suaminya, Soleh, dari balik tirai itu.

    Sementara itu, Soleh frustasi karena tak kunjung mendapat pekerjaan. Dia malu pada sang istri, Menuk. Soleh hanya ingin hidupnya berarti untuk istrinya, adiknya, anaknya, dan agamanya. “(Ngene iki) dianggep wong lanang! (Begini ini dianggap lelaki!)” ujar Soleh di puncak frustasi.

    Di tempat lain, Rika bingung. Ia baru saja mengabarkan kepada orang tuanya bahwa dia resmi dibaptis. Lantas telepon mendadak ditutup begitu saja dari ujung sana. Dunia seolah menghindarinya, menuduhnya sebagai penghianat. Beruntung anak semata wayangnya, Abi, tak lagi marah kepadanya. Si kecil berambut keriting itu cuma berujar, "Kata ustad, kalo marah nggak boleh lebih dari tiga hari, dosa!"

    Adegan lain. Batin Surya berperang. Sepuluh tahun lamanya dia bekerja sebagai aktor. Tepatnya aktor spesialis penjahat atau figuran. Membosankan. Apalagi wajahnya yang brewokan kadang tak nampak di layar kaca. Padahal ia tak ingin hidupnya sekadar numpang lewat di dunia. Tapi haruskah dia yang muslim menerima tawaran peran sebagai Yesus?

    Demikianlah cuplikan-cuplikan adegan dalam film ‘?’ Sutradara Hanung Bramantyo menata adegan-adegan itu sedemikian rupa sehingga tak ada tokoh utama di film ini. Semua pemeran mendapat porsi yang rata dalam film ber-tagline ‘Masih Pentingkah Perbedaan?’ itu.

    Di awal film, perbedaan memang begitu kentara terlihat. Muslim, Tionghoa, Katolik, semua digambarkan begitu jelas. Sutradara Hanung Bramantyo membidik beberapa konflik dan mengemasnya menjadi suatu cerita yang apik. Ini karena dalam realita, perbedaan suku dan agama acapkali menimbulkan konflik yang berkepanjangan. Apalagi jika tak ada toleransi. Tak ada yang mau mengalah. Semua kacau.

    Film yang berdurasi 104 menit itu sempat kena sensor Lembaga Sensor Film (LSF). Penambahan tulisan ‘Terinspirasi dari kisah nyata’ yang semula ada di awal film, dihilangkan. Adegan yang memuat kepala babi saat huru-hara terjadi, juga dihilangkan. Namun film ‘?’ tetap menarik untuk ditonton.

    Lagu-lagu milik grup band asal Yogyakarta, Sheila On 7, ikut diperdengarkan di film ini. Tercatat ada tiga lagu Sheila On 7 yang diputar di film ‘?.'’ Lagu ‘Pada Suatu Ketika’ milik Sudjiwo Tedjo juga menjadi pengiring yang pas untuk adegan hujan turun, di mana semua tokoh sedang sibuk dengan pikirannya masing-masing.

    Film ‘?’ dibintangi oleh Revalina S Temat (Menuk), Reza Rahadian (Soleh), Agus Kuncoro Adi (Surya), Endhita (Rika), Rio Dewanto (Ping Hen), Henky Solaiman (Tan Kat Sun), dan Glenn Fredly (Doni). Film ini juga didukung oleh Yadi Sugandi (Direktur Fotografi), Titien Wattimena (penulis skenario), dan Tya Subiakto (ilustrator musik). ‘?’ bisa ditonton mulai hari ini, Kamis, 7 April 2011, di bioskop-bioskop kesayangan Anda.




      Waktu sekarang Fri May 17, 2024 7:13 pm