Forum Kabaena™

Would you like to react to this message? Create an account in a few clicks or log in to continue.

Berbagi Kabar & Info Disini - Follow Twitter @spiritualz_ dan @kabaena_

INFO UNTUK ANDA

Forum ini ada di Facebook

Share via Twitter

Follow Me : @kabaena_

Image hosted by servimg.com

Instagram Kabaena

Instagram

Kabaena Mailing List

Masukan Email Kamu:

Ngobrol Via Twitter

Latest topics

» HDD External New
Etika Saat Memotret Suku-suku Pedalaman EmptyFri Jun 10, 2022 5:19 pm by dodolan

» Buah - Varau
Etika Saat Memotret Suku-suku Pedalaman EmptyThu Dec 24, 2020 12:09 pm by kabaena

» 41 Istilah Pendakian
Etika Saat Memotret Suku-suku Pedalaman EmptyWed Jan 23, 2019 11:19 am by kabaena

» Kabaena Kampo Tangkeno
Etika Saat Memotret Suku-suku Pedalaman EmptySat Oct 27, 2018 9:36 am by kabaena

» 5 Manfaat Ubi Jalar untuk Kesehatan Tubuh
Etika Saat Memotret Suku-suku Pedalaman EmptyFri Oct 26, 2018 11:17 am by fla

» Berapa biaya sewa pesawat pribadi atau helikopter?
Etika Saat Memotret Suku-suku Pedalaman EmptyWed Oct 24, 2018 10:05 am by fla

» Cara menggunakan 1 akun WhatsApp di 2 smartphone android
Etika Saat Memotret Suku-suku Pedalaman EmptyFri Oct 12, 2018 7:32 am by kabaena

» Cara Mudah Membuka Proteksi Password Microsoft Office Excel Tanpa Software
Etika Saat Memotret Suku-suku Pedalaman EmptyWed Sep 12, 2018 10:42 am by kabaena

» Serial Number NERO 6
Etika Saat Memotret Suku-suku Pedalaman EmptyMon Sep 10, 2018 9:36 am by kabaena

Your Space

LIVE STREAMING TV

Live Streaming

Online Radio Live

Radio Online

    Etika Saat Memotret Suku-suku Pedalaman

    vani
    vani


    Jumlah posting : 347
    Join date : 24.09.11

    Etika Saat Memotret Suku-suku Pedalaman Empty Etika Saat Memotret Suku-suku Pedalaman

    Post  vani Thu Jun 20, 2013 9:03 am

    Etika Saat Memotret Suku-suku Pedalaman 172132_wamenaa
    Wisatawan berpose bersama suku-suku pedalaman di Papua
    Indonesia memiliki suku-suku pedalaman yang menarik untuk didatangi. Atraksi budaya dan kehidupan sehari-harinya mungkin sulit Anda temukan di tempat lain. Tapi ingat, jangan sembarangan memotret mereka.

    Ratusan suku tersebar dari Sabang sampai Merauke. Mereka punya adat istiadat yang berbeda satu sama lain. Hal inilah yang jadi daya tarik traveler untuk bertemu dan mengenalnya lebih dekat. Berfoto-foto dengan mereka, pasti jadi kenang-kenangan yang sangat berkesan.

    Penulis serial buku tentang Asia Tengah, Agustinus Wibowo pun berbagi pengalaman dengan detikTravel saat bertemu dengan suku-suku pedalaman. Dia menerangkan dan lebih menekankan soal etika memotret suku pedalaman.

    "Mereka punya hak untuk tidak mau dipotret," kata Agus, Rabu (19/6/2013).

    Agus mengingatkan kepada traveler untuk berhati-hati saat memotret suku-suku pedalaman. Sebab, mereka juga dapat terganggu dan mungkin malu sehingga tidak mau dipotret.

    "Kalau saya ke pedalaman, ada banyak kok turis yang datang terus langsung foto-foto begitu aja pakai blitz, itu banyak implikasinya. Mereka bisa saja terganggu," ujar Agus.

    Selain itu, Anda juga akan dimintai uang oleh orang-orang suku pedalaman yang dipotret tersebut. Jumlah yang diminta pun tidak sedikit dan mampu merogoh kocek dalam-dalam.

    "Di India atau di Papua, ada suku-suku pedalaman yang meminta uang setelah dipotret. Awalnya tidak ngomong, setelah selesai mereka mengikuti sambil meminta uang," kata pria yang sudah menjelajahi Asia Tengah tersebut.

    Jika mau berfoto, maka baiknya minta izin terlebih dulu dan mengetahui tentang suku-suku pedalaman yang Anda datangi. Lalu, bagaimana dengan suku-suku yang meminta imbalan uang?

    "Kalau mereka minta uang sebelum kita potret, jangan dikasih. Itu degradasi. Saya tidak pernah membayar setelah dipotret, karena lebih baik tidak dipotret saja sekalian," tegas Agus yang buku terakhirnya berjudul Titik Nol ini.

    Agus pun berkisah soal aturan-aturan unik tentang memotret suku-suku atau masyarakat pedalaman. Di Afganistan atau Pakistan misalnya, di sana dilarang keras untuk memotret wanita.

    "Di Afghanistan atau Pakistan, itu dilarang memotret wanita. Misal kita mau motret gunung, terus ada wanita di dalam fotonya, itu tetap harus dihapus. Kalau mau memotret wanita di sana harus izin kepada pria dari keluarga atau suaminya," papar Agus.


    Afif farhan - d-travel

      Waktu sekarang Fri May 10, 2024 10:09 am