Mengintip Kearifan Suku Tolaki di Sulawesi Tenggara

Sulawesi Tenggara memiliki banyak sekali desa dengan kearifan lokal yang menarik. Salah satunya Desa Toli-toli di Kabupaten Konawe. Mulai dari konservasi hewan langka, mencicip makanan khas hingga berburu hewan bisa diintip di sini.


Jumlah spesies yang terancam semakin meningkat di muka bumi ini. Tentu hal ini berhubungan dengan meningkatnya pula keberadaan manusia. Karena itulah banyak gerakan konservasi yang dibuat untuk menyelamatkan spesies-spesies terancam ini, salah satunya badan konservasi di Desa Toli-toli, Kabupaten Konawe, Sulawesi Tenggara.


Di sini terdapat badan konservasi yang berupaya melestarikan Kima atau Tridacna gigas. Kima merupakan hewan lunak bercangkang yang hidup di substrat perairan laut. Bersama dengan badan konservasi, Indrayani Laksmi melihat secara langsung hewan yang satu ini. Kima banyak diburu untuk dikonsumsi dagingnya dan diambil cangkangnya untuk produk-produk kerajinan. Melestarikan hewan unik ini harus dilakukan sebelum terlambat.


Suku Tolaki masih menyimpan tradisi keseharian lainnya yang unik, yaitu salah satunya menangkap ayam hutan dengan alat kati. Untuk menangkapnya, terlebih dahulu Indrayani Lakmie menjelajah rimbunnya Hutan Konawe.


Timur Indonesia memiliki makanan pokok yang telah dikenal, apalagi kalau bukan sagu. Tak terkecuali di Kabupaten Tonawe, di sini, sagu masih sering dikonsumsi. Selain nikmat disantap, sagu memiliki beragam fungsi, daging batangnya berguna sebagai bahan makanan yang kaya karbohidrat, kulit batangnya dijadikan tikar dan daunnya dimanfaatkan untuk atap rumah, benar-benar multifungsi ya!