Forum Kabaena™

Would you like to react to this message? Create an account in a few clicks or log in to continue.

Berbagi Kabar & Info Disini - Follow Twitter @spiritualz_ dan @kabaena_

INFO UNTUK ANDA

Forum ini ada di Facebook

Share via Twitter

Follow Me : @kabaena_

Image hosted by servimg.com

Instagram Kabaena

Instagram

Kabaena Mailing List

Masukan Email Kamu:

Ngobrol Via Twitter

Latest topics

» HDD External New
Hati-hati! Keseringan Chatting Bisa Kena Penyakit Neuropati EmptyFri Jun 10, 2022 5:19 pm by dodolan

» Buah - Varau
Hati-hati! Keseringan Chatting Bisa Kena Penyakit Neuropati EmptyThu Dec 24, 2020 12:09 pm by kabaena

» 41 Istilah Pendakian
Hati-hati! Keseringan Chatting Bisa Kena Penyakit Neuropati EmptyWed Jan 23, 2019 11:19 am by kabaena

» Kabaena Kampo Tangkeno
Hati-hati! Keseringan Chatting Bisa Kena Penyakit Neuropati EmptySat Oct 27, 2018 9:36 am by kabaena

» 5 Manfaat Ubi Jalar untuk Kesehatan Tubuh
Hati-hati! Keseringan Chatting Bisa Kena Penyakit Neuropati EmptyFri Oct 26, 2018 11:17 am by fla

» Berapa biaya sewa pesawat pribadi atau helikopter?
Hati-hati! Keseringan Chatting Bisa Kena Penyakit Neuropati EmptyWed Oct 24, 2018 10:05 am by fla

» Cara menggunakan 1 akun WhatsApp di 2 smartphone android
Hati-hati! Keseringan Chatting Bisa Kena Penyakit Neuropati EmptyFri Oct 12, 2018 7:32 am by kabaena

» Cara Mudah Membuka Proteksi Password Microsoft Office Excel Tanpa Software
Hati-hati! Keseringan Chatting Bisa Kena Penyakit Neuropati EmptyWed Sep 12, 2018 10:42 am by kabaena

» Serial Number NERO 6
Hati-hati! Keseringan Chatting Bisa Kena Penyakit Neuropati EmptyMon Sep 10, 2018 9:36 am by kabaena

Your Space

LIVE STREAMING TV

Live Streaming

Online Radio Live

Radio Online

    Hati-hati! Keseringan Chatting Bisa Kena Penyakit Neuropati

    vani
    vani


    Jumlah posting : 347
    Join date : 24.09.11

    Hati-hati! Keseringan Chatting Bisa Kena Penyakit Neuropati Empty Hati-hati! Keseringan Chatting Bisa Kena Penyakit Neuropati

    Post  vani Fri Oct 05, 2012 12:10 pm

    Hati-hati! Keseringan Chatting Bisa Kena Penyakit Neuropati 093033_chattingts

    Chatting tampaknya sudah menjadi kegiatan sehari-hari yang dilakukan banyak orang, terutama yang tinggal di kota besar dengan jaringan internet. Namun Anda perlu berhati-hati, keseringan chatting ternyata bisa memicu penyakit neuropati.

    Bagi yang hobi chatting menggunakan komputer atau smartphone, berhati-hatilah. Sebab, Anda bisa saja terkena penyakit neuropati, yaitu gangguan pada saraf tertentu yang diakibatkan trauma pada saraf atau disebabkan efek samping dari penyakit sistemik. Gejalanya seperti rasa nyeri, rasa baal, mati rasa, kram, kaku-kaku, kesemutan atau rasa terbakar.

    Hal ini disampaikan oleh Dr Manfaluthy Hakim Sp.S (K), Ketua Kelompok Studi Neurofisiologi dan Saraf Tepi Persatuan Dokter Spesialis Saraf Indonesia (Perdossi) dalam jumpa pers Perdossi dan perusahaan farmasi Merck di Hotel Clarion, Makassar.

    Menurut Dr Manfaluthy, posisi tangan ketika mengetik yang secara berulang-ulang dengan posisi sama selama sekian jam akan mengakibatkan saraf di bagian tangan akan terjepit.

    "Ada beberapa tempat di sekitar tangan akibat kebiasaan chatting atau mengetik dengan posisi salah, yang berisiko terkena gejala penyakit neuropati, seperti pergelangan tangan atau siku, akibat sarafnya mengalami trauma atau rusak," ujar Dr Manfaluthy yang juga menjabat konsultan Departemen Neurologi Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia.

    Meski demikian penyakit neuropati akibat trauma lebih mudah penanganannya dibanding penyakit neuropati karena penuaan, diabetes dan kekurangan vitamin B.

    Dr Manfaluthy juga menambahkan penyakit neuropati ini bisa mengancam 1 dari 4 orang usia di atas 40 tahun. Selain itu, penderita diabetes, hipertensi dan pecandu alkohol juga rentan dengan penyakit ini.

    Apabila tidak diterapi dengan benar, dapat menjadi berat sehingga berpotensi menimbulkan komplikasi penyakit lainnya.

    Untuk menangani penyakit neuropati, lanjut Dr Manfaluthy, diperlukan suplai vitamin neurotropik, yang terdiri dari vitamin B1, vitamin B6 dan vitamin B12.

    Asupan vitamin B12 yang lebih banyak dibutuhkan oleh tubuh, karena vitamin B12 yang masuk ke tubuh hanya diserap kurang dari 2 persen per asupannya.

    "Vitamin neurotropik berfungsi menormalkan fungsi saraf dengan memperbaiki gangguan metabolisme sel saraf, melalui pemberian asupan yang dibutuhkan supaya saraf bisa bekerja dengan baik. Vitamin ini juga terlibat dalam metabolisme energi sel, untuk mengatasi kelelahan, membantu penyembuhan penyakit," pungkas neulorogis RS Cipto Mangunkusumo, Jakarta.



      Waktu sekarang Wed May 15, 2024 12:25 pm