Forum Kabaena™

Would you like to react to this message? Create an account in a few clicks or log in to continue.

Berbagi Kabar & Info Disini - Follow Twitter @spiritualz_ dan @kabaena_

INFO UNTUK ANDA

Forum ini ada di Facebook

Share via Twitter

Follow Me : @kabaena_

Image hosted by servimg.com

Instagram Kabaena

Instagram

Kabaena Mailing List

Masukan Email Kamu:

Ngobrol Via Twitter

Latest topics

» HDD External New
Waspadai Penyakit Infeksi Baru EmptyFri Jun 10, 2022 5:19 pm by dodolan

» Buah - Varau
Waspadai Penyakit Infeksi Baru EmptyThu Dec 24, 2020 12:09 pm by kabaena

» 41 Istilah Pendakian
Waspadai Penyakit Infeksi Baru EmptyWed Jan 23, 2019 11:19 am by kabaena

» Kabaena Kampo Tangkeno
Waspadai Penyakit Infeksi Baru EmptySat Oct 27, 2018 9:36 am by kabaena

» 5 Manfaat Ubi Jalar untuk Kesehatan Tubuh
Waspadai Penyakit Infeksi Baru EmptyFri Oct 26, 2018 11:17 am by fla

» Berapa biaya sewa pesawat pribadi atau helikopter?
Waspadai Penyakit Infeksi Baru EmptyWed Oct 24, 2018 10:05 am by fla

» Cara menggunakan 1 akun WhatsApp di 2 smartphone android
Waspadai Penyakit Infeksi Baru EmptyFri Oct 12, 2018 7:32 am by kabaena

» Cara Mudah Membuka Proteksi Password Microsoft Office Excel Tanpa Software
Waspadai Penyakit Infeksi Baru EmptyWed Sep 12, 2018 10:42 am by kabaena

» Serial Number NERO 6
Waspadai Penyakit Infeksi Baru EmptyMon Sep 10, 2018 9:36 am by kabaena

Your Space

LIVE STREAMING TV

Live Streaming

Online Radio Live

Radio Online

    Waspadai Penyakit Infeksi Baru

    liana
    liana


    Jumlah posting : 1168
    Join date : 01.12.09

    Waspadai Penyakit Infeksi Baru Empty Waspadai Penyakit Infeksi Baru

    Post  liana Wed May 09, 2012 7:42 am

    Waspadai Penyakit Infeksi Baru

    Waspadai Penyakit Infeksi Baru Maskerantsdalam

    Pakar mikrobiologi Fakultas Kedokteran (FK) Universitas Gadjah Mada (UGM), dr. Abu Tholib M.Sc, Ph.D, Sp.MK, mengatakan saat ini yang harus diwaspadai adalah munculnya penyakit infeksi baru di Indonesia.

    Indonesia merupakan salah satu bagian di kawasan Asia Tenggara yang dianggap menjadi tempat endemik terbesar munculnya jenis penyakit infeksi baru seperti penyakit flu burung, malaria, dengue, TBC, rabies dan sebagainya.

    "Penyakit-penyakit seperti itu sekarang bisa berkembang cepat dan banyak perubahan akibat mutasi genetik. Jika tidak diantisipasi, penyakit baru dari Indonesia bisa menyebar ke seluruh dunia dalam satu minggu," kata Abu Tholib di sela-sela diskusi di Fakultas Kedokteran.

    Dia mengatakan di perkirakan setiap tahun minimal muncul satu jenis penyakit infeksi baru yang tingkat penyebarannya bisa meluas ke berbagai negara. Salah satu contoh mewabahnya flu babi di Meksiko.

    Menurut dia, pada umumnya penyakit ini hasil dari interaksi antara manusia dengan hewan dan manusia dengan lingkungannya. Oleh karena itu, penanganan penyakit ini harus dilakukan lewat kolaborasi antar mutlidisiplin dan multisektor melalui konsep one health yang digulirkan oleh WHO.

    Fakultas Kedokteran dan Fakultas Kedokteran Hewan UGM baru-baru ini menjalin kerjasama dengan University Minnesota, dan Tufsts University, Amerika Serikat, untuk mengembangkan aplikasi one health lewat tukar pengetahuan dan pengalaman, kolaborasi riset, serta pertukaran dosen dan mahasiswa.

    Menurut dia konsep one health sangat dibutuhkan di Indonesia. Melalui konsep one health, penyakit infeksi dari zoonosis dapat diatasi secara intensif dan lebih awal.

    "Ini diperlukan pendidikan dan pelatihan yang melibatkan berbagai peneliti dari berbagi disiplin ilmu meliputi dokter, dokter hewan, ahli gizi, perawat, ahli ekologi dan ilmuwan sosial," katanya.

    Pakar zoonosis Fakultas Kedokteran Hewan (FKH) UGM, Prof. Dr. drh. Wayan Tunas Artama, menambahkan penanganan penyakit zoonosis tidak bisa ditanggulangi lewat treatment dokter manusia namun juga butuh keterlibatan dokter hewan.

    "Penyebaran penyakit ini juga harus diteliti terutama kepindahan dari hewan ke manusia atau sebaliknya. Dengan demikian perlu penanganan penyakit hewan yang lebih intensif," kata Wayan.

    Diakui Wayan, penyakit dari hewan tersebut tidak terlepas dari dampak kebiasaan dan perilaku manusia yakni hasil dari interaksi dengan hewan. Mau tidak mau, intrekasi tersebut sebagai medium penularan.

    Hal senada juga diungkapkan peneliti dari University of Minnesota, Linda Olson Keller mengatakan pengawasan dan kontrol penyebaran penyakit harus melibatkan banyak peneliti dari berbagai bidang ilmu.

    Dia mencontohkan di Amerika Serikat ditemukan rata-rata satu jenis penyakit baru yang muncul setiap tahunnya. Kendati bisa dibilang tidak semuanya betul-betul baru, karena diantaraya hasil dari perubahan dan perkembangan dari penyakit sebelumnya yang sudah ada.

    "Paling tidak kita temukan satu penyakit baru tiap tahun," Linda.

    Dia mengatakan penyakit jenis influenza masih menjadi sorotan dan mendapat pengawasan intensif Departemen Kesehatan Amerika. Flu babi di Meksiko dan West Nile Virus (Virus Nil Barat) dari Timur Tengah terus dipantau agar tidak sampai mewabah ke Amerika Serikat.



      Waktu sekarang Sun May 19, 2024 11:56 pm