Batu Kali di Rahampuu, Riwayatmu Kini
Batu-batu kali Lakambula siap di pecah-pecah jadi kerikil
Kita semua tentu sepakat bahwa kebutuhan manusia akan air semakin meningkat. Air nampaknya sudah menjadi hal yang sangat vital bagi kehidupan kita semua. Hampir seluruh aktivitas hidup manusia bergantung pada air.
Pasokan air bersih semakin menipis seiring dengan ketergantungan kita akan air. Perlu banyak cara untuk mengantisipasi hal itu. Menilik kondisi air bersih yang kian merosot, tugas kita sebagai manusia bukan hanya meratapi kondisi ini. "Jangan hanya meratapi, melainkan cari jalan keluar!".
Barangkali ada diantara kita yang belum menyadari bahwa Kabaena adalah wilayah yang kaya akan potensi alam. Hal ini perlu dimanfaatkan seefektif mungkin. Agar potensi tersebut mampu menopang hidup masyarakatnya. Air di Kabaena memang melimpah, namun kadangkala membuat kita terkesan menyepelekan kelimpahannya.
Kita lihat di Dusun Rahampuu, Kabaena. Aktifitas penambangan batu kali Lakambula memiliki dua sisi yang saling berlawanan, yaitu sebagai sumber uang sekaligus perusak lingkungan yang sangat potensial. Sebagai sumber uang, pekerjaan ini menyokong pendapatan tambahan selain bertani bagi warga sekitarnya. Sebagai perusak lingkungan, penambangan batu kali dengan memecah jadi kerikil dapat merusak secara total tanah di bantaran kali Lakambula akibat penambangan tersebut. Hilangnya vegetasi secara tidak langsung ikut menghilangkan fungsi hutan sekitar sungai sebagai pengatur tata air, pengendalian erosi, banjir, penyerap karbon, pemasok oksigen dan pengatur suhu.
Lihatlah, mulai dari dusun Rahampuu hingga muara sungai Lakambula di Sikeli sudah mulai rusak. Air sungai yang sejatinya bening dan jernih sudah keruh dan kotor serta kontur tanahnya sudah rusak.
Dan marilah kita sama-sama menjaga kelestarian sungai Lakambula ini supaya tetap menjadi sungai Da Molino, Da Momapa EE-no
Lakambula dengan latar belakang Jembatan Penyebrangan, Teomokole ke Astova
Tumpukan Batu yang sudah dipecah-pecah jadi kerikil ditepian Lakambula
Nawang ditepian Rahavado
Saya dan Nawang lagi Mejeng di Rahavado, Long Weekend Gong Xi Fat Chai
Batu-batu kali Lakambula siap di pecah-pecah jadi kerikil
Kita semua tentu sepakat bahwa kebutuhan manusia akan air semakin meningkat. Air nampaknya sudah menjadi hal yang sangat vital bagi kehidupan kita semua. Hampir seluruh aktivitas hidup manusia bergantung pada air.
Pasokan air bersih semakin menipis seiring dengan ketergantungan kita akan air. Perlu banyak cara untuk mengantisipasi hal itu. Menilik kondisi air bersih yang kian merosot, tugas kita sebagai manusia bukan hanya meratapi kondisi ini. "Jangan hanya meratapi, melainkan cari jalan keluar!".
Barangkali ada diantara kita yang belum menyadari bahwa Kabaena adalah wilayah yang kaya akan potensi alam. Hal ini perlu dimanfaatkan seefektif mungkin. Agar potensi tersebut mampu menopang hidup masyarakatnya. Air di Kabaena memang melimpah, namun kadangkala membuat kita terkesan menyepelekan kelimpahannya.
Kita lihat di Dusun Rahampuu, Kabaena. Aktifitas penambangan batu kali Lakambula memiliki dua sisi yang saling berlawanan, yaitu sebagai sumber uang sekaligus perusak lingkungan yang sangat potensial. Sebagai sumber uang, pekerjaan ini menyokong pendapatan tambahan selain bertani bagi warga sekitarnya. Sebagai perusak lingkungan, penambangan batu kali dengan memecah jadi kerikil dapat merusak secara total tanah di bantaran kali Lakambula akibat penambangan tersebut. Hilangnya vegetasi secara tidak langsung ikut menghilangkan fungsi hutan sekitar sungai sebagai pengatur tata air, pengendalian erosi, banjir, penyerap karbon, pemasok oksigen dan pengatur suhu.
Lihatlah, mulai dari dusun Rahampuu hingga muara sungai Lakambula di Sikeli sudah mulai rusak. Air sungai yang sejatinya bening dan jernih sudah keruh dan kotor serta kontur tanahnya sudah rusak.
Dan marilah kita sama-sama menjaga kelestarian sungai Lakambula ini supaya tetap menjadi sungai Da Molino, Da Momapa EE-no
Lakambula dengan latar belakang Jembatan Penyebrangan, Teomokole ke Astova
Tumpukan Batu yang sudah dipecah-pecah jadi kerikil ditepian Lakambula
Nawang ditepian Rahavado
Saya dan Nawang lagi Mejeng di Rahavado, Long Weekend Gong Xi Fat Chai
Fri Jun 10, 2022 5:19 pm by dodolan
» Buah - Varau
Thu Dec 24, 2020 12:09 pm by kabaena
» 41 Istilah Pendakian
Wed Jan 23, 2019 11:19 am by kabaena
» Kabaena Kampo Tangkeno
Sat Oct 27, 2018 9:36 am by kabaena
» 5 Manfaat Ubi Jalar untuk Kesehatan Tubuh
Fri Oct 26, 2018 11:17 am by fla
» Berapa biaya sewa pesawat pribadi atau helikopter?
Wed Oct 24, 2018 10:05 am by fla
» Cara menggunakan 1 akun WhatsApp di 2 smartphone android
Fri Oct 12, 2018 7:32 am by kabaena
» Cara Mudah Membuka Proteksi Password Microsoft Office Excel Tanpa Software
Wed Sep 12, 2018 10:42 am by kabaena
» Serial Number NERO 6
Mon Sep 10, 2018 9:36 am by kabaena