Watekule Dulu dan Kini
Pantai Watekule, sebelum Proyek Penambangan
Seperti diketahui bahwa di Pulau Kabaena terdapat 21 Perusahaan Tambang yang mengantongi izin produksi. Ini artinya Kabaena kelak akan menjadi pulau tanpa hutan dan tanpa pohon. Dan dari ke 21 perusahaan tersebut ada 5 perusahaan yang sedang membuat pelabuhan sendiri, yaitu: PT. Cahaya Saga Utama, PT. Chromindo, PT. Tiga Mas. PT. Trias Jaya Abadi, PT. Shantun.
Pelabuhan yang akan dibangun kelima perusahaan itu khusus melayani pemuatan hasil tambang dan dikelola oleh masing2 pemilik pelabuhan.
Salahsatu Pelabuhan dan terminal tambang itu akan dibangun di Watekule, Kabaena Selatan. Nah ini yang jadi masalah bagi sebagian besar masyarakat setempat. Walaupun Kepala Dinas Perhubungan Telkominfo Bombana mengatakan kawasan Watekule berada diluar hutan lindung tetapi sudah dipastikan akan mengganggu aktifitas masyarakat yang tinggal di dekat Watekule seperti masyarakat Langkema dan Astova [Teomokole] yang kehidupan warganya sebagai Nelayan.
Keberadaan area tambang di sejumlah wilayah Kabaena khususnya Watekule ini dapat memicu kesenjangan sosial dan potensi konflik. Ini akan terjadi dikarenakan persaingan akses terhadap sumber daya, alat-alat produksi dan kesempatan ekonomi. Jika terjadi konflik, hampir selalu dimenangkan pihak-pihak yang mempunyai kemampuan lebih unggul baik dalam sumber daya manusia, kapital, dan dekat penguasa.
Pantai Watekule yang bakal dijadikan Pelabuhan Tambang
Pantai Watekule dengan hutan Mangrove
Abrasi di Pantai Watekule
Alat-alat berat milik perusahaan Tambang di Watekule
Photo Dokumentasi: Jouzu
Pantai Watekule, sebelum Proyek Penambangan
Seperti diketahui bahwa di Pulau Kabaena terdapat 21 Perusahaan Tambang yang mengantongi izin produksi. Ini artinya Kabaena kelak akan menjadi pulau tanpa hutan dan tanpa pohon. Dan dari ke 21 perusahaan tersebut ada 5 perusahaan yang sedang membuat pelabuhan sendiri, yaitu: PT. Cahaya Saga Utama, PT. Chromindo, PT. Tiga Mas. PT. Trias Jaya Abadi, PT. Shantun.
Pelabuhan yang akan dibangun kelima perusahaan itu khusus melayani pemuatan hasil tambang dan dikelola oleh masing2 pemilik pelabuhan.
Salahsatu Pelabuhan dan terminal tambang itu akan dibangun di Watekule, Kabaena Selatan. Nah ini yang jadi masalah bagi sebagian besar masyarakat setempat. Walaupun Kepala Dinas Perhubungan Telkominfo Bombana mengatakan kawasan Watekule berada diluar hutan lindung tetapi sudah dipastikan akan mengganggu aktifitas masyarakat yang tinggal di dekat Watekule seperti masyarakat Langkema dan Astova [Teomokole] yang kehidupan warganya sebagai Nelayan.
Keberadaan area tambang di sejumlah wilayah Kabaena khususnya Watekule ini dapat memicu kesenjangan sosial dan potensi konflik. Ini akan terjadi dikarenakan persaingan akses terhadap sumber daya, alat-alat produksi dan kesempatan ekonomi. Jika terjadi konflik, hampir selalu dimenangkan pihak-pihak yang mempunyai kemampuan lebih unggul baik dalam sumber daya manusia, kapital, dan dekat penguasa.
Pantai Watekule yang bakal dijadikan Pelabuhan Tambang
Pantai Watekule dengan hutan Mangrove
Abrasi di Pantai Watekule
Alat-alat berat milik perusahaan Tambang di Watekule
Photo Dokumentasi: Jouzu
Fri Jun 10, 2022 5:19 pm by dodolan
» Buah - Varau
Thu Dec 24, 2020 12:09 pm by kabaena
» 41 Istilah Pendakian
Wed Jan 23, 2019 11:19 am by kabaena
» Kabaena Kampo Tangkeno
Sat Oct 27, 2018 9:36 am by kabaena
» 5 Manfaat Ubi Jalar untuk Kesehatan Tubuh
Fri Oct 26, 2018 11:17 am by fla
» Berapa biaya sewa pesawat pribadi atau helikopter?
Wed Oct 24, 2018 10:05 am by fla
» Cara menggunakan 1 akun WhatsApp di 2 smartphone android
Fri Oct 12, 2018 7:32 am by kabaena
» Cara Mudah Membuka Proteksi Password Microsoft Office Excel Tanpa Software
Wed Sep 12, 2018 10:42 am by kabaena
» Serial Number NERO 6
Mon Sep 10, 2018 9:36 am by kabaena