Mitos dan Fakta Seputar Selaput Dara
Keperawanan perempuan masih dianggap penting dalam masyarakat. Mitos keluarnya darah di saat 'malam pertama' selalu diartikan dengan keperawanan seorang perempuan.
Namun pembicaraan mengenai selaput dara dan keperawanan ini seringkali tidak disertai pemahaman yang benar karena masih sangat terpaku pada mitos.
Nah, untuk lebih memahami masalah selaput dara dan agar tidak terjebak pada mitos, kita simak mitos dan fakta berikut ini:
Mitos: Setiap perempuan dilahirkan memiliki selaput dara.
Fakta: Tidak semua perempuan lahir dengan selaput dara pada vaginanya. Penelitian menunjukkan beberapa bayi perempuan lahir tanpa selaput dara.
Mitos: Selaput dara bentuknya sama pada tiap perempuan seperti selaput tipis tanpa lubang.
Fakta: Salah! Seperti manusia memiliki wajah berbeda, demikian juga selaput dara. Selaput dara memiliki lubang atau pori yang bentuknya bervariasi. Lubang pada selaput dara dapat bertambah lebar setelah seorang gadis mengalami menstruasi pertama kali.
Mitos: Selaput dara yang robek berarti pemiliknya sudah pernah melakukan hubungan seksual alias tidak perawan lagi.
Fakta: Tidak selalu demikian. Selaput dara merupakan selaput kulit tipis yang dapat meregang dan robek karena beberapa hal, misalnya hubungan seks, penggunaan tampon (pembalut) atau olahraga tertentu. Elastisitas dan ketebalan selaput dara amat bervariasi pada orang yang berbeda.
Mitos: Hubungan seks pertama kali selalu ditandai keluarnya darah dari vagina.
Fakta: Tidak selalu. Darah yang keluar dari vagina setelah berhubungan seks pertama kali timbul karena terjadi peregangan dan perobekan pada selaput dara. Karena selaput dara ini merupakan selaput kulit yang juga memiliki pembuluh darah, apabila robekan terjadi pada bagian yang ada pembuluh darah maka terjadi perdarahan.
Mitos: Operasi pembuatan selaput dara diperlukan bagi gadis-gadis yang akan menikah, namun selaput daranya tidak utuh lagi.
Fakta: Operasi pemulihan selaput dara selalu menimbulkan pro dan kontra . sebetulnya bila semua orang sudah memiliki pemahaman tentang selaput dara seperti uraian di atas, operasi itu sama sekali tidak diperlukan.
Keperawanan perempuan masih dianggap penting dalam masyarakat. Mitos keluarnya darah di saat 'malam pertama' selalu diartikan dengan keperawanan seorang perempuan.
Namun pembicaraan mengenai selaput dara dan keperawanan ini seringkali tidak disertai pemahaman yang benar karena masih sangat terpaku pada mitos.
Nah, untuk lebih memahami masalah selaput dara dan agar tidak terjebak pada mitos, kita simak mitos dan fakta berikut ini:
Mitos: Setiap perempuan dilahirkan memiliki selaput dara.
Fakta: Tidak semua perempuan lahir dengan selaput dara pada vaginanya. Penelitian menunjukkan beberapa bayi perempuan lahir tanpa selaput dara.
Mitos: Selaput dara bentuknya sama pada tiap perempuan seperti selaput tipis tanpa lubang.
Fakta: Salah! Seperti manusia memiliki wajah berbeda, demikian juga selaput dara. Selaput dara memiliki lubang atau pori yang bentuknya bervariasi. Lubang pada selaput dara dapat bertambah lebar setelah seorang gadis mengalami menstruasi pertama kali.
Mitos: Selaput dara yang robek berarti pemiliknya sudah pernah melakukan hubungan seksual alias tidak perawan lagi.
Fakta: Tidak selalu demikian. Selaput dara merupakan selaput kulit tipis yang dapat meregang dan robek karena beberapa hal, misalnya hubungan seks, penggunaan tampon (pembalut) atau olahraga tertentu. Elastisitas dan ketebalan selaput dara amat bervariasi pada orang yang berbeda.
Mitos: Hubungan seks pertama kali selalu ditandai keluarnya darah dari vagina.
Fakta: Tidak selalu. Darah yang keluar dari vagina setelah berhubungan seks pertama kali timbul karena terjadi peregangan dan perobekan pada selaput dara. Karena selaput dara ini merupakan selaput kulit yang juga memiliki pembuluh darah, apabila robekan terjadi pada bagian yang ada pembuluh darah maka terjadi perdarahan.
Mitos: Operasi pembuatan selaput dara diperlukan bagi gadis-gadis yang akan menikah, namun selaput daranya tidak utuh lagi.
Fakta: Operasi pemulihan selaput dara selalu menimbulkan pro dan kontra . sebetulnya bila semua orang sudah memiliki pemahaman tentang selaput dara seperti uraian di atas, operasi itu sama sekali tidak diperlukan.
Fri Jun 10, 2022 5:19 pm by dodolan
» Buah - Varau
Thu Dec 24, 2020 12:09 pm by kabaena
» 41 Istilah Pendakian
Wed Jan 23, 2019 11:19 am by kabaena
» Kabaena Kampo Tangkeno
Sat Oct 27, 2018 9:36 am by kabaena
» 5 Manfaat Ubi Jalar untuk Kesehatan Tubuh
Fri Oct 26, 2018 11:17 am by fla
» Berapa biaya sewa pesawat pribadi atau helikopter?
Wed Oct 24, 2018 10:05 am by fla
» Cara menggunakan 1 akun WhatsApp di 2 smartphone android
Fri Oct 12, 2018 7:32 am by kabaena
» Cara Mudah Membuka Proteksi Password Microsoft Office Excel Tanpa Software
Wed Sep 12, 2018 10:42 am by kabaena
» Serial Number NERO 6
Mon Sep 10, 2018 9:36 am by kabaena