Forum Kabaena™

Would you like to react to this message? Create an account in a few clicks or log in to continue.

Berbagi Kabar & Info Disini - Follow Twitter @spiritualz_ dan @kabaena_

INFO UNTUK ANDA

Forum ini ada di Facebook

Share via Twitter

Follow Me : @kabaena_

Image hosted by servimg.com

Instagram Kabaena

Instagram

Kabaena Mailing List

Masukan Email Kamu:

Ngobrol Via Twitter

Latest topics

» HDD External New
Ulat Sagu Sumber Protein EmptyFri Jun 10, 2022 5:19 pm by dodolan

» Buah - Varau
Ulat Sagu Sumber Protein EmptyThu Dec 24, 2020 12:09 pm by kabaena

» 41 Istilah Pendakian
Ulat Sagu Sumber Protein EmptyWed Jan 23, 2019 11:19 am by kabaena

» Kabaena Kampo Tangkeno
Ulat Sagu Sumber Protein EmptySat Oct 27, 2018 9:36 am by kabaena

» 5 Manfaat Ubi Jalar untuk Kesehatan Tubuh
Ulat Sagu Sumber Protein EmptyFri Oct 26, 2018 11:17 am by fla

» Berapa biaya sewa pesawat pribadi atau helikopter?
Ulat Sagu Sumber Protein EmptyWed Oct 24, 2018 10:05 am by fla

» Cara menggunakan 1 akun WhatsApp di 2 smartphone android
Ulat Sagu Sumber Protein EmptyFri Oct 12, 2018 7:32 am by kabaena

» Cara Mudah Membuka Proteksi Password Microsoft Office Excel Tanpa Software
Ulat Sagu Sumber Protein EmptyWed Sep 12, 2018 10:42 am by kabaena

» Serial Number NERO 6
Ulat Sagu Sumber Protein EmptyMon Sep 10, 2018 9:36 am by kabaena

Your Space

LIVE STREAMING TV

Live Streaming

Online Radio Live

Radio Online

    Ulat Sagu Sumber Protein

    Rhina Bagea
    Rhina Bagea


    Jumlah posting : 285
    Join date : 15.05.10
    Age : 47
    Lokasi : Rahampuu

    Ulat Sagu Sumber Protein Empty Ulat Sagu Sumber Protein

    Post  Rhina Bagea Thu Sep 02, 2010 6:08 pm

    Ulat Sagu Sumber Protein

    Ulat Sagu Sumber Protein Ulatsagu

    Ini cerita tentang salah satu sumber protein yang sangat baik, terlepas dari rupanya, untuk kita. Nama latinnya Rhynchophorus ferruginenus atau lebih dikenal sebagai ‘ulat sagu‘. Ulat ini adalah larva dari kumbang merah kelapa. Sebagai sumber protein ulat sagu bisa dijadikan bahan subsitusi pakan ternak atau juga lauk bergizi yang bebas kolesterol. Kandungan protein ulat sagu sekitar 9,34%, sedangkan pakan berbahan utama ulat sagu sekitar 27,77%. Selain kandungan protein yang cukup tinggi, ulat sagu juga mengandung beberapa asam amino esensial, seperti asam aspartat (1,84%), asam glutamat (2,72%), tirosin (1,87%), lisin (1,97%), dan methionin (1,07%).

    Ulat ini hidup di batang sagu yang membusuk. Biasanya ia akan muncul pada batang pohon yang telah selesai dipangkur. Membusuknya batang pohon akan memancing kedatangan kawanan kumbang untuk bertelur di sana. Nah, ulat yang berasal dari telur yang menetas itulah yang akan menjadi santapan lezat orang Kamoro, Papua.

    Setiap perempuan Suku Kamoro diwajibkan mencari sagu setiap hari. Sagu tetap menjadi pilihan utama makanan pokok masyarakat ini meski mereka telah mengenal beras. Pada sagu yang berbentuk lontong, sebelum dimasak harus dibelah terlebih dahulu untuk memasukkan ulat sagu sebagai isinya. Selain terasa lezat, masyarakat Kamoro juga meyakini ulat sagu bisa menjadi makanan suplemen untuk kesehatan mereka. Proteinnya yang tinggi serta tidak mengandung kolesterol dan lemak dapat menjadi penambah tenaga.

    Orang Kamoro meyakini ulat sagu, yang dalam bahasa setempat disebut ‘koo‘, mengandung banyak vitamin. Semakin banyak menyantap ulat sagu, akan semakin sehat dan besar serta perkasa pula tubuh mereka.

    Ulat sagu ini juga dapat dimakan dengan cara dibakar. Ulat sagu itu ditusuk seperti satai lalu dipanggang, atau dimasukkan ke dalam bola sagu yang kemudian dibakar sekitar setengah jam hingga ulat matang di dalamnya. Hidangan yang disebut ‘manggia‘ ini ternyata sungguh lezat. Tubuh ulat sagu yang melumer meninggalkan rasa gurih nan legit di lidah. Sedangkan bagian kepalanya yang renyah mengingatkan kita pada rasa kulit ari jagung yang terbakar saat dibuat berondong (pop corn).

    Ulat Sagu Sumber Protein 31318369
    Suku Tolaki dan Mekongga sangat suka memakan Ulat Sagu

    Selain dibakar, ulat ini pun nikmat dibuat sambal ulat sagu yang pedas dan asam menyegarkan. Bahkan, kalau suka, dimakan mentah atau hidup-hidup pun jadi!

    Bentuknya sangat lucu. Badannya gendut berwarna putih, sedangkan kepalanya berwarna coklat tua mengilap. Kalau berjalan, terlihat seperti sedang menari perut. Menurut mereka yang pernah mencicipinya, setelah digigit di dalam mulut, mengalir juice dari dalam ulat yang terasa manis dan kulitnya yang renyah. Rasanya mirip dengan buah lengkeng dan tekstur kulitnya mirip dengan buah leci atau rambutan.
    Masyarakat pribumi di Sarawak dan Sabah menyebutnya sebagai ulat mulung. Di Pasar Tamu Serian, ulat mulung ini dijual seharga 20 sen seekor atau RM30 sekilogram.

    Di Kabanjahe, Sumatera Utara, ulat sagu disebut ‘kidu’. Bondan Winarno dan William Wongso termasuk yang pernah mencicipi kidu. Menurut Bondan, rasanya seperti santan, gurih. Di daerah Blora, ada tempat makan yang menyajikan menu “cah kangkung ulat sagu”. Rasanya pedas dan gurih. Di Tanah Grogot, Kalimantan Timur, ulat sagu diolah menjadi ‘gulai ulat sagu’. Ulat sagunya gemuk-gemuk dan besar.

    Sejujurnya, saya sukar membayangkan rasa hewan berwarna putih yang tubuhnya seperti tak henti berdenyut itu. Apalagi bila harus menyantapnya hidup-hidup seperti kebiasaan orang Kamoro!

      Waktu sekarang Mon May 13, 2024 10:10 am