Risikonya Sakit Perut, Tak Perlu Ambil Makanan yang Sudah Jatuh

Beberapa orang sayang membuang makanan yang sudah jatuh, apalagi jika yang jatuh adalah kue kegemaran. Sepele memang, memungut kembali dan memakan makanan yang sudah jatuh, tapi akibatnya tidak main-main.

Seperti yang dialami Ivan. Dia terpaksa memungut lagi roti yang jatuh ke tanah saat sedang mendaki gunung, dengan alasan persediaan makanan yang menipis. Tapi apa lacur, beberapa jam kemudian dia mengalami sakit perut yang demikian hebat. "Padahal bagian yang kotor kena tanah sudah saya buang, tapi tetap saja sakit perut," ucap Ivan.

dr Meta Hanindita yang berpratik di RSUD Dr Soetomo Surabaya mengatakan memungut makanan yang sudah jatuh dan kemudian memakannya memunculkan risiko kesehatan. Maklum, di tanah bersemayam aneka kuman seperti bakteri atau virus yang dapat menyebabkan gangguan pencernaan.

"Mual, sakit perut, muntah, diare adalah beberapa di antaranya gejala," kata dr Meta.

Muntaber bisa saja dialami akibat mengonsumsi makanan yang sudah jatuh. Jangan disepelekan karena pada beberapa kasus pasien muntaber justru kehilangan nyawa. Hati-hati juga karena muntaber bisa menular dan bahkan mewabah. Lingkungan yang bersih dan gaya hidup bersih bisa meminimalkan penularan penyakit ini.

Gejala umum muntaber antara lain nyeri perut atau mulas. Pasien mungkin juga mengeluhkan kram di perut, mual, demam, serta hilang nafsu makan. Jadi jika Anda muntah berulang kali dan disertai diare, ada kemungkinan terkena muntaber. Pastikan minum yang cukup untuk menggantikan cairan tubuh yang hilang, dan segera periksakan diri ke dokter.

Untuk diketahui, data survei yang mendasari penelitian mikrobiologis Universitas Aston di bawah pimpinan Profesor Anthony C. Hilton untuk melihat paparan bakteri di makanan jatuh, menunjukkan bahwa 87 persen responden tetap memakan makanan yang sudah jatuh ke lantai.