Keputusan break atau vakum saat hubungan asmara dilanda masalah bisa diambil salah satu pihak, meskipun pihak satunya tidak setuju. Ketika Anda menjadi pihak yang tidak setuju ini, apa yang sebaiknya dilkakukan? Apakah harus menuruti keinginan break kekasih atau move on saja?
Konsultan percintaan Kei Savourie berpendapat bahwa apabila salah satu pihak sudah mengeluarkan jurus jitunya dengan mengatakan 'kita break saja ya', tidak ada salahnya menganggap bahwa Anda telah benar-benar mengakhiri hubungan. "Biasanya yang curhat dengan saya itu pihak yang di break-in. Saran saya, langsung saja anggap sudah putus dan lakukan langkah-langkah move on," tuturnya ketika ditemu Wolipop di bilangan Slipi, Jakarta Barat.
Langkah move on atau bangkit dari rasa sedih bisa dilakukan dengan berbagai macam cara. Pendiri sebuah situs konsultasi percintaan ini mengatakan, selama masa break, sebaiknya tidak perlu menghubungi pasangan lagi. Hal ini dapat mengakibatkan pihak yang meminta break semakin merasa kesal atas 'gangguan' yang ditimbulkan.
"Mereka mikirnya seperti ini, 'Ah lo ganggu banget sih, mau lo apa sih? Kan kita lagi break'. Nanti malah semakin menggulung masalahanya, jadi semakin stres," imbuhnya lagi.
Langkah selanjutnya yang dapat dilakukan adalah menghapus jejaknya. Tidak perlu melihat media sosialnya, hapus foto bersamanya, masukkan barang pemberiannya ke dalam box dan taruh di tempat yang tidak mudah dilihat. Dan terakhir, mulailah untuk memikirkan kesenangan diri sendiri. Banyak cara yang bisa dilakukannya seperti pergi ke salon, berbelanja atau sekadar pergi bersama teman.
Sedangkan menurut psikolog Ayoe Sumanto, ketika kekasih meminta untuk break, harus ada ketegasan dari salah satu pihak untuk mempertanyakan kembali status dari hubungan yang telah dibina. Sebaiknya, tanyakanlah kepada pasangan apa penyebab ia mengajukan break, apa yang melatar belakanginya memutuskan untuk break. "Apa bosan dan jenuh? Atau hanya ingin lari dari masalah? Ingat, permasalahan yang dihadapi itu sebaiknya diselesaikan, bukannya dibiarkan begitu saja," jelas psikolog yang sehari-harinya praktek di kawasan Cikarang, Jawa Barat itu kepada Wolipop.
Diskusi juga merupakan opsi tepat untuk mencari jalan keluar sehingga break dapat dihindari. Selain itu persiapkan diri untuk menghadapi segala konsekuesi yang ada, apakah dengan melakukan cara ini dapat mempertahankan hubungan, atau justru malah mengakhirinya.
Fri Jun 10, 2022 5:19 pm by dodolan
» Buah - Varau
Thu Dec 24, 2020 12:09 pm by kabaena
» 41 Istilah Pendakian
Wed Jan 23, 2019 11:19 am by kabaena
» Kabaena Kampo Tangkeno
Sat Oct 27, 2018 9:36 am by kabaena
» 5 Manfaat Ubi Jalar untuk Kesehatan Tubuh
Fri Oct 26, 2018 11:17 am by fla
» Berapa biaya sewa pesawat pribadi atau helikopter?
Wed Oct 24, 2018 10:05 am by fla
» Cara menggunakan 1 akun WhatsApp di 2 smartphone android
Fri Oct 12, 2018 7:32 am by kabaena
» Cara Mudah Membuka Proteksi Password Microsoft Office Excel Tanpa Software
Wed Sep 12, 2018 10:42 am by kabaena
» Serial Number NERO 6
Mon Sep 10, 2018 9:36 am by kabaena