Aksi pencurian kendaraan motor seakan tidak pernah berhenti dan cenderung meningkat. Beragam alat keamanan pun terus dihadirkan untuk mengantisipasi kejadian tersebut.
Seperti yang dilakukan oleh lima mahasiswa Program Teknologi Informasi dan Ilmu Komputer (PTIIK) Universitas Brawijaya (UB). Cahya Chaqiqi, Muhja Mufidah Afaf Amirah, Afifur Rozaq, Wenny Ramadha Putri, dan Ema Sri Nurnaningsih, membuat sebuah alat pengaman kendaraan dengan memanfaatkan daya kejut listrik.
Kelima mahasiswa tersebut sepakat menamai karyanya "Klinting" yang merupakan singkatan dari Kejut Listrik Anti-Maling. Di bawah bimbingan Dosen PTIIK Fajar Pradana, pembuatan Klinting membutuhkan waktu hingga empat bulan.
Cahya mengungkap, Klinting dibuat dengan memanfaatkan teknologi Radio Frequency Identification (RFID). Tidak hanya itu, Klinting juga menggunakan alat kejut listrik yang terbuat dari rangkaian kapasitor dan transformator kecil dengan tegangan mencapai 35 ribu kilo Volt.
"RFID adalah metode identifikasi menggunakan sarana yang disebut label RFID atau transponder untuk menyimpan dan mengambil data jarak jauh. RFID tersebut dapat berfungsi sebagai pembaca (reader) dan pengirim data (tag). Pada Klinting, RFID reader dipasang pada tubuh motor, sedangkan RFID tag dibuat sebagai gantungan kunci yang dibawa oleh pemilik kendaraan," papar Cahya, seperti dikutip dari laman resmi UB Prasetya Online, Kamis (24/7/2014).
Dia menjelaskan, Klinting akan aktif ketika motor dalam keadaan terkunci dan seseorang berusaha menyalakan motor tanpa menyentuhkan RFID tag ke RFID reader. Jika dalam kondisi tersebut gas motor dinyalakan hingga setengah rotasi gas, maka sensor gerak akan mengirimkan sinyal pada microcontroler dan memerintahkan alat untuk mengalirkan listrik ke alat kejut.
Kekuatan 35 ribu kilo volt tersebut akan membuat orang yang tersengat menjadi tidak sadarkan diri. Namun aliran listrik dalam jumlah tersebut, lanjut Cahya, tidak akan mengakibatkan kematian.
"Jadi jika kunci kontak dinyalakan lalu selama 10 detik tidak ada RSID yang masuk, maka otomatis lempengan yang dipasangkan pada kontrol gas pada kemudi sepeda motor akan mengeluarkan aliran listrik dengan kekuatan sekitar 35 ribu kilo volt," tuturnya.
Menurut Cahya, alat ciptaan bersama keempat kawannya itu memiliki kelebihan dibandingkan dengan sistem pengaman kendaraan yang telah ada sebelumnya. Klinting, lanjutnya, mampu langsung melumpuhkan calon pelaku kejahatan.
"Untuk pengaman kendaraan dengan alarm jika posisi pemilik jauh, maka akan kesulitan mendengar bunyi alarm. Atau jika terdengar sekalipun pemilik biasanya tetap kesulitan mengambil tindakan untuk melumpuhkan penjahat," ujar Cahya.
Rencananya, Klinting akan terus disempurnakan untuk kemudian dapat digunakan dengan tujuan komersil. Apalagi Klinting telah berhasil mengantarkan Cahya bersama rekannya lolos dalam seleksi Program Kreativitas Mahasiswa Tahun 2013 dan mendapatkan pendanaan dari Dikti pada 2014.
Fri Jun 10, 2022 5:19 pm by dodolan
» Buah - Varau
Thu Dec 24, 2020 12:09 pm by kabaena
» 41 Istilah Pendakian
Wed Jan 23, 2019 11:19 am by kabaena
» Kabaena Kampo Tangkeno
Sat Oct 27, 2018 9:36 am by kabaena
» 5 Manfaat Ubi Jalar untuk Kesehatan Tubuh
Fri Oct 26, 2018 11:17 am by fla
» Berapa biaya sewa pesawat pribadi atau helikopter?
Wed Oct 24, 2018 10:05 am by fla
» Cara menggunakan 1 akun WhatsApp di 2 smartphone android
Fri Oct 12, 2018 7:32 am by kabaena
» Cara Mudah Membuka Proteksi Password Microsoft Office Excel Tanpa Software
Wed Sep 12, 2018 10:42 am by kabaena
» Serial Number NERO 6
Mon Sep 10, 2018 9:36 am by kabaena