Ibu, Cara Menggendong Ini Bisa Membunuh Bayi

Matthews tak pernah menyangka, rencana mengajak bayinya yang baru berusia lima minggu berjalan-jalan di malam Natal berbuah petaka. Padahal, baru 10 menit bayi itu dalam gendongannya.

Semua bermula saat Eric, bayi laki-laki itu tidak berhenti menangis. Matthews pun mengajaknya menghirup udara segar. Rencananya menenangkan Eric berhasil. Tak lama, bayi itu diam dan tertidur.

Namun, tidur Eric rupanya abadi. Ia tak lagi bisa membuka mata. Napasnya berhenti, hidungnya mengeluarkan darah. Eric dinyatakan meninggal dalam pelukan ibunya sendiri. Betapa ironis.

Kepergian Eric membuat Matthews terpukul. Sebab, ia merasa telah menggendong Eric dengan baik. Sebelumnya, ia bahkan telah belajar memilih posisi yang aman untuk menggendong bayi.

Saat menggendong Eric, Matthews menggunakan sling, kain penggendong yang dikenal aman. Tapi dokter menyatakan, Eric meninggal karena tercekik dan kehabisan napas dalam pelukannya.

Diduga, biang keladinya adalah sling. Kain penggendong bayi itu terkenal sejak dipopulerkan selebriti seperti Gwyneth Paltrow.

Meski dianggap aman, sling nyatanya telah merenggut nyawa enam anak di Inggris serta 16 anak di Amerika Serikat dan Kanada.

"Kami tahu beberapa kematian yang dialami bayi, karena ibu menggendong mereka di punggung. Tetapi, kami tidak tahu bahwa menggendongnya di dada juga bisa membuat ia meninggal dunia," ujar Mattthews dalam Daily Mail.

Menurut ahli patologi, Dr. Mary Malone, kematian akibat sling biasanya disebabkan posisi menggendong yang membuat bayi sesak napas. Kematian terjadi, karena saluran udara bayi terblokir.

Tak heran, beberapa dunia, termasuk Inggris mulai meningkatkan kekhawatiran soal keamanan menggunakan sling.