Riset membuktikan, hanya 33% wanita yang bisa mencapai orgasmenya saat bercinta. Begitu sulitnya orgasme ini terjadi, wanita pun sampai memalsukannya demi membahagiakan pasangan. Namun untuk wanita asal Seattle ini, pura-pura orgasme tak pernah ada dalam kamusnya. Dia justru dengan mudahnya bisa orgasme. Begitu mudahnya, sampai-sampai bisa 12 kali dalam sehari.
Awalnya ketika merasakan orgasme ini, wanita bernama Liz itu merasa sensasi dari klimaks tersebut sangat menyenangkan. Namun setelah lima menit pertama, orgasme tersebut menjadi penderitaan dan mimpi buruk untuknya.
"Sebagian besar orang yang belum pernah mengalami ini berpikir orgasme selama 1/2 jam, satu jam, akan menjadi pengalaman luar biasa. Tapi begitu kamu mengalaminya sendiri, tidak lagi (luar biasa-red)," ujar Liz seperti dikutip Mail Online.
Saat pertamakali merasakan orgasme dalam waktu lama ini, Liz sangat panik. Dia menghubungi semua dokter yang pernah merawatnya dan berharap mereka bisa menghentikan orgasmenya. Ditemani pasangannya, Eric, wanita muda ini kemudian datang ke rumah sakit.
"Berjalan dengan kondisi mengalami orgasme seperti berjalan dengan kaki jelly. Sangat sulit dilakukan," ucapnya mengenang saat harus ke rumah sakit dalam kondisi orgasme.
Begitu tiba di rumah sakit, dokter malah bertanya pada Liz, apakah pasangannya memberikannya obat atau ramuan tertentu yang membuatnya jadi orgasme berjam-jam. Pertanyaan dokter tersebut jelas membuat dia bingung. Untungnya pada akhirnya orgasme tersebut berakhir dengan sendirinya, tanpa bantuan medis.
Orgasme ini dialami Liz bukan hanya saat bercinta saja. Dia bisa orgasme saat sedang menonton televisi, berjalan-jalan atau bahkan tiba-tiba saja tanpa diketahuinya.
"Aku terkadang menahannya selama beberapa waktu dengan menahan napasku dan aku akan menghindar dari publik secepat mungkin. Aku bukannya melarikan diri dari hidupku, tubuhku yang melarikan diri," kata Liz.
Orgasme yang terus terjadi ini sangat menyiksa LIz. "Aku pernah sampai pada satu waktu di mana aku bisa mengalami 12 kali orgasme spontan dalam sehari," keluhnya.
Untuk mengatasi penderitaannya karena orgasme tersebut, Liz menemui banyak dokter spesialis. Namun belum ada satupun dokter tersebut yang berhasil mengobatinya. Dia malah sempat diberikan obat yang sama untuk penderita bipolar yaitu anti-depresan.
"Anti-depresan justru memperburuk kelainan orgasme ini karena obat itu mengubah bahan kimia di otak," ujar Direktur Institute of Sexual Medicine USA, Dr Irwin Goldstein.
Kini Liz diberikan valproic acid, bahan tertentu untuk mengobati bipolar sekaligus menekan bahan kimia di otak yang diproduksi saat orgasme. Obat tersebut cukup efektif mengatasi masalahnya. "Aku tidak lagi orgasme setiap hari, tapi selang beberapa hari, kemudian hanya seminggu sekali dan kini mungkin hanya sebulan sekali," katanya.
Fri Jun 10, 2022 5:19 pm by dodolan
» Buah - Varau
Thu Dec 24, 2020 12:09 pm by kabaena
» 41 Istilah Pendakian
Wed Jan 23, 2019 11:19 am by kabaena
» Kabaena Kampo Tangkeno
Sat Oct 27, 2018 9:36 am by kabaena
» 5 Manfaat Ubi Jalar untuk Kesehatan Tubuh
Fri Oct 26, 2018 11:17 am by fla
» Berapa biaya sewa pesawat pribadi atau helikopter?
Wed Oct 24, 2018 10:05 am by fla
» Cara menggunakan 1 akun WhatsApp di 2 smartphone android
Fri Oct 12, 2018 7:32 am by kabaena
» Cara Mudah Membuka Proteksi Password Microsoft Office Excel Tanpa Software
Wed Sep 12, 2018 10:42 am by kabaena
» Serial Number NERO 6
Mon Sep 10, 2018 9:36 am by kabaena