Banyak sekali mitos tentang kesehatan yang beredar di masyakat dan dipercaya turun temurun tanpa diketahui pasti kebenarannya. Namun ternyata tidak semua mitos tersebut hanyalah dongeng atau trik dari orang tua untuk anaknya.
Berikut beberapa mitos tentang kesehatan yang banyak dipercaya di masyarakat dan ternyata terbukti kebenarannya, seperti dilansir Men's Health, yaitu:
1. Menguap Dapat Menular
Penelitian yang dilakukan pada monyet, anjing dan manusia mengungkapkan bahwa jika satu orang menguap, hal yang sama juga terjadi pada orang-orang di sekitarnya. Steven Scharf, M.D., PhD. dari University of Maryland Sleep Disorders Center mengatakan bahwa meski menguap terbukti menular, namun hingga kini belum dipastikan apa penyebabnya.
2. Kaget Menghentikan Cegukan
Cegukan terjadi ketika otot diafragma dan saraf yang mengontrolnya tersangkut di sistem reflek. Hal ini membuat saraf mengirim sinyal untuk kontraksi secara tiba-tiba sehingga menyebabkan cegukan.
Rachel Vreeman, M.D., M.S., mengatakan bahwa reflek ini biasanya akan berhenti dengan sendirinya. Namun jika Anda kaget, hal itu akan memicu berhentinya cegukan karena saraf diafragma mengubah sinyal untuk cegukan menjadi kaget.
3. Mandi Air Dingin Mengurangi Rasa Horny
Mandi air dingin dipercaya dapat mengurangi rangsangan seksual pada diri Anda. Selain karena rasa dingin yang mengalihkan perhatian otak, temperatur yang lebih rendah juga membantu menurunkan detak jantung Anda.
Larry Lipshultz, M.D menjelaskan bahwa hal ini terjadi karena pembuluh darah yang menyempit, sehingga menghalangi peredaran darah ke oragan-organ tubuh, termasuk penis.
4. Makan Sambil Berdiri Bakar Lebih Banyak Kalori
Banyak orang menganggap jika mereka makan sambil berdiri, kalori yang terbakar pada tubuh mereka menjadi lebih banyak. Dr Rachel Vreeman mengamini pernyataan tersebut. "Anda dapat membakar 70 persen dari 1 kalori setiap menitnya jika Anda makan sambil berdiri," ujarnya.
5. Makan Junk Food dan Mimpi Buruk
Makan junk food sebelum tidur diyakini dapat menyebabkan mimpi buruk. Hal ini dibuktikan oleh penelitian yang dilakukan Dr Vreeman. Ia memberikan makanan yang manis atau pedas kepada para sampel lalu diminta menceritakan mimpinya keesokan paginya.
"Para peniliti berpikiran bahwa kadar gula yang tinggi ternyata mempengaruhi fungsi otak ketika sedang tidur," paparnya.
Fri Jun 10, 2022 5:19 pm by dodolan
» Buah - Varau
Thu Dec 24, 2020 12:09 pm by kabaena
» 41 Istilah Pendakian
Wed Jan 23, 2019 11:19 am by kabaena
» Kabaena Kampo Tangkeno
Sat Oct 27, 2018 9:36 am by kabaena
» 5 Manfaat Ubi Jalar untuk Kesehatan Tubuh
Fri Oct 26, 2018 11:17 am by fla
» Berapa biaya sewa pesawat pribadi atau helikopter?
Wed Oct 24, 2018 10:05 am by fla
» Cara menggunakan 1 akun WhatsApp di 2 smartphone android
Fri Oct 12, 2018 7:32 am by kabaena
» Cara Mudah Membuka Proteksi Password Microsoft Office Excel Tanpa Software
Wed Sep 12, 2018 10:42 am by kabaena
» Serial Number NERO 6
Mon Sep 10, 2018 9:36 am by kabaena