Secara umum organ genital wanita akan mengeluarkan cairan 'pelumas' saat berhubungan intim. Namun, jika kewanitaan terlalu basah karena keputihan, sebaiknya suami istri menunda aktivitas bercinta. Sebab cairan yang keluar dari vagina belum tentu merupakan cairan yang sehat, apalagi jika beraroma tidak sedap dan berwarna.
Cairan keputihan karena infeksi kerap disalahartikan sebagai cairan vagina yang normal. Padahal, keduanya memiliki ciri yang berbeda dan menandakan kondisi kesehatan yang berbeda pula.
Dalam kondisi normal, cairan vagina biasanya keluar dalam jumlah terbatas, tidak berwarna, dan tidak berbau. Namun jika cairan yang keluar dari vagina berubah menjadi berwarna dan berbau, wanita harus berhati-hati. Bisa jadi itu merupakan keputihan yang merupakan pertanda bahwa ada bakteri, jamur, atau virus yang menjangkiti vagina.
Lantas apa akibatnya bila pasangan tetap bercinta padahal sang istri sedang mengalami keputihan?
Menurut dr Hari, Divisi Obstetri dan Ginekologi RSUD Dr Soetomo, Surabaya, saat wanita sedang mengalami keputihan, suami istri sebaiknya tidak melakukan hubungan seksual terlebih dahulu. Sebab tetap bercinta saat wanita sedang mengalami keputihan bisa mengakibatkan semakin parahnya keputihan.
"Sebaiknya dihindari dahulu, kontrol ke dokter untuk tahu keputihan itu penyebabnya apa dan dilakukan pengobatan," jelas dr Hari ketika dihubungi detikHealth.
Cairan vagina yang tidak sehat bercirikan cairan yang lebih kental dari biasanya dan bertekstur seperti 'susu pecah'. Terkadang berwarna kekuningan atau kehijauan. Hal itu biasanya disertai dengan gatal-gatal dan iritasi pada kemaluan luar. Terkadang juga disertai dengan nyeri pada saat kencing dan berhubungan intim.
Senada dengan dr Hari, dr Irfan mengungkapkan hal serupa. Dokter spesialis kebidanan dan kandungan itu menuturkan bahwa tetap berhubungan intim saat wanita sedang mengalami keputihan bisa mengakibatkan berkurangnya kualitas bercinta. Suami bisa merasa kurang puas, sedangkan istri merasa malu karena kondisi kewanitaannya yang becek.
"Pengaruh terhadap hubungan suami istri, pada suami pastinya mood seksual dan kepuasannya berubah," ungkap dr Hari.
Untuk itu, bila mengalami keputihan sebaiknya wanita memeriksakan diri ke dokter. Pada masa pengobatan yang berlangsung selama satu minggu itu, wanita yang telah bersuami sebaiknya tidak melakukan aktivitas bercinta. Sebab pada periode pengobatan, aktivitas bercinta akan mengganggu efektivitas obat.
Tetap bercinta saat istri sedang mengalami keputihan juga bisa menyebabkan ikut tertularnya bakteri berbahaya pada suami. Misalnya tertularnya bakteri tricomonas atau gonorrhoea yang mengakibatkan uretal discharge, yaitu infeksi cairan kencing.
Sangat penting bagi wanita untuk menjaga daerah genitalnya dengan baik. Caranya ialah dengan menghindari pemakaian obat-obatan antibiotik tanpa resep dokter, menghindari menggunakan celana ketat, menggunakan celana dalam sebaiknya berbahan katun, dan melakukan hubungan seks dengan satu pasangan saja.
Fri Jun 10, 2022 5:19 pm by dodolan
» Buah - Varau
Thu Dec 24, 2020 12:09 pm by kabaena
» 41 Istilah Pendakian
Wed Jan 23, 2019 11:19 am by kabaena
» Kabaena Kampo Tangkeno
Sat Oct 27, 2018 9:36 am by kabaena
» 5 Manfaat Ubi Jalar untuk Kesehatan Tubuh
Fri Oct 26, 2018 11:17 am by fla
» Berapa biaya sewa pesawat pribadi atau helikopter?
Wed Oct 24, 2018 10:05 am by fla
» Cara menggunakan 1 akun WhatsApp di 2 smartphone android
Fri Oct 12, 2018 7:32 am by kabaena
» Cara Mudah Membuka Proteksi Password Microsoft Office Excel Tanpa Software
Wed Sep 12, 2018 10:42 am by kabaena
» Serial Number NERO 6
Mon Sep 10, 2018 9:36 am by kabaena