Forum Kabaena™

Would you like to react to this message? Create an account in a few clicks or log in to continue.

Berbagi Kabar & Info Disini - Follow Twitter @spiritualz_ dan @kabaena_

INFO UNTUK ANDA

Forum ini ada di Facebook

Share via Twitter

Follow Me : @kabaena_

Image hosted by servimg.com

Instagram Kabaena

Instagram

Kabaena Mailing List

Masukan Email Kamu:

Ngobrol Via Twitter

Latest topics

» HDD External New
Jalan Kaki, Cara Asyik Keliling Yogya EmptyFri Jun 10, 2022 5:19 pm by dodolan

» Buah - Varau
Jalan Kaki, Cara Asyik Keliling Yogya EmptyThu Dec 24, 2020 12:09 pm by kabaena

» 41 Istilah Pendakian
Jalan Kaki, Cara Asyik Keliling Yogya EmptyWed Jan 23, 2019 11:19 am by kabaena

» Kabaena Kampo Tangkeno
Jalan Kaki, Cara Asyik Keliling Yogya EmptySat Oct 27, 2018 9:36 am by kabaena

» 5 Manfaat Ubi Jalar untuk Kesehatan Tubuh
Jalan Kaki, Cara Asyik Keliling Yogya EmptyFri Oct 26, 2018 11:17 am by fla

» Berapa biaya sewa pesawat pribadi atau helikopter?
Jalan Kaki, Cara Asyik Keliling Yogya EmptyWed Oct 24, 2018 10:05 am by fla

» Cara menggunakan 1 akun WhatsApp di 2 smartphone android
Jalan Kaki, Cara Asyik Keliling Yogya EmptyFri Oct 12, 2018 7:32 am by kabaena

» Cara Mudah Membuka Proteksi Password Microsoft Office Excel Tanpa Software
Jalan Kaki, Cara Asyik Keliling Yogya EmptyWed Sep 12, 2018 10:42 am by kabaena

» Serial Number NERO 6
Jalan Kaki, Cara Asyik Keliling Yogya EmptyMon Sep 10, 2018 9:36 am by kabaena

Your Space

LIVE STREAMING TV

Live Streaming

Online Radio Live

Radio Online

    Jalan Kaki, Cara Asyik Keliling Yogya

    ganz
    ganz


    Jumlah posting : 120
    Join date : 04.02.12

    Jalan Kaki, Cara Asyik Keliling Yogya Empty Jalan Kaki, Cara Asyik Keliling Yogya

    Post  ganz Sat Dec 28, 2013 2:08 pm

    Jalan Kaki, Cara Asyik Keliling Yogya Img_20131127110948_5295708c371b8
    Background foto favorit sebelum jalan kaki

    Berjalan santai bersama wisatawan mancanegara dan warga lokal sambil melihat peninggalan sejarah, mencicipi buah lokal nan lezat dan kuliner tradisional. Begitulah suasana jalan santai saat Yogya International Heritage Walk 2013.

    Baru-baru ini saya ditantang berjalan kaki selama dua hari di Yogya. Mungkin hanya di Indonesia yang menawarkan rute berjalan jarak menengah dan pendek sejauh 5 km dan 10 km. Di luar negeri jarak minimal adalah 20 km. Saya memilih rute 10 km di hari pertama dan 5 km di hari kedua saat mengikuti Yogya International Heritage Walk 2013.

    Di hari pertama, rute dimulai dari sebelah timur Candi Prambanan. Peserta memasuki kampung-kampung di sekitarnya, lalu menyusuri pematang ladang dan sawah penduduk berlatar belakang Gunung Merapi, yang saat itu ingin memperlihatkan wajahnya setelah 5 hari sebelumnya sempat 'batuk'.

    Sesaat sebelum start, saya sempat berkenalan dengan tiga peserta dari Jepang. Saya perkirakan usia mereka sekitar 60-75 tahun. Jadilah kami menempuh jarak 10 km bersama-sama. Nyaris setiap yang mereka lihat dan temui di sepanjang jalan difoto.

    Banyaknya berbagai macam pohon pisang yang sedang berbuah membuat mereka bertanya kepada saya apa bedanya pisang yang dimakan kera dan yang dimakan manusia? Pertanyaan ini terdengar aneh.

    Meski tidak mempunyai jawaban yang pasti, saya mencoba menjawab bahwa jenis pisang di Indonesia banyak. Semua rasanya enak dan bisa dimakan oleh manusia dan hewan.

    Menjelang akhir rute di hari pertama, kami berpapasan dengan seorang petani yang sedang bekerja di sawah. Dia tersenyum sehingga memperlihatkan sebagian besar gigi depannya yang sudah tanggal. Seorang dari mereka, nenek berusia 78 tahun, meminta saya menanyakan berapa usia petani itu.

    Rupanya dia membandingkan si petani dengan dirinya yang masih memiliki gigi depan relatif lengkap di usianya. Dia pun tidak tampak kelelahan setelah menempuh rute sejauh 10 km. Katanya, dia berjalan kaki sepanjang 4 km setiap hari di Jepang. Jalan kaki itu membuat badan sehat dan segar.

    Di hari kedua saya tidak ingin memaksakan diri, rute terpendek sudah cukup. Sepanjang rute 5 km di daerah Imogiri terhampar pemandangan sawah-sawah berundak di bawah bukit. Air di Sungai Oyo masih surut dan di satu titik di bawah jembatan gantung berlantai kayu, pasir di dasarnya yang berwarna putih tampak seperti pasir di pantai.

    Warga memanfaatkannya dengan menggelar tikar di sana. Mereka berpiknik. Di tengah perjalanan saya berkenalan dengan satu keluarga dari Yogya, yang akhirnya menjadi teman seperjalanan. Mereka banyak memberitahukan saya macam-macam pepohonan yang kami lihat, dan apa saja yang bisa dimanfaatkan dan khasiatnya.

    Hingga mereka menceritakan pengalaman saat menjadi relawan, saat Yogya diguncang gempa besar beberapa tahun lalu. Ternyata, dusun-dusun yang baru saja kami lalui merupakan salah satu daerah yang mengalami dampak terparah.

    Bukan hanya di check point kita bisa mencicipi buah-buahan lokal nan lezat dan kue-kue tradisional yang enak. Ada beberapa penduduk yang membuat penganan tradisional untuk dijual. Harganya berkisar Rp 5.00-1.000 saja. Tapi jangan khawatir, bahan bakunya segar dan baru.

    Ketika kami sedang foto-foto di bawah pohon jambu yang sedang berbuah lebat, si empunya rumah menawarkan kami untuk mengambil dan mencicipinya. Bahkan keluarga dari Yogya itu bisa membeli sekantong kresek penuh cabe rawit, yang baru saja dipanen dari kebun dengan harga Rp 5 ribu.

    Jujur, kita kan malas berjalan kaki meski jaraknya hanya 10 meter. Nah Yogya membuktikan, kegiatan berjalan kaki itu kalau dikelola secara profesional, berkelanjutan dan kreatif, bisa menjadi acara yang menarik dan berlevel dunia.

    Bisa jadi banyak di antara kita yang tidak tahu, bahwa di 27 negara kegiatan jalan santai ini sudah menjadi kalender tetap dan diikuti oleh ribuan pejalan kaki mancanegara. Indonesia pun kini sudah menjadi bagian dari komunitas pejalan kaki dunia.

    Jadi,"Let the walk brings us together." Teman-teman d'traveler, yuk! Kita jalan santai bareng di Yogya tahun depan.

    Jalan Kaki, Cara Asyik Keliling Yogya Img_20131127111020_529570ac8e3eb
    Merapi di kejauhan dari Plaosan

    Jalan Kaki, Cara Asyik Keliling Yogya Img_20131127111057_529570d16fe4a
    Jembatan Kuning, jembatan gantung berlantai kayu

    Jalan Kaki, Cara Asyik Keliling Yogya Img_20131127111132_529570f4c31d4
    pantai' saat air Sungai Oyo surut

    Jalan Kaki, Cara Asyik Keliling Yogya Img_20131127111158_5295710e1c721
    Sungai Oyo




      Waktu sekarang Sun May 12, 2024 7:39 pm