Berbagi kisah dan pengalaman traveling sangat berguna bagi para traveler. Mereka berbagi mulai dari uniknya suatu negara hingga perbedaan budaya yang cukup mengejutkan seperti misalnya di Rusia.
Saya mau berbagi cerita mengenai hal yang saya temui, dan berbeda dengan Indonesia. Bisa dibilang hal baru ini adalah kebiasaan atau budaya orang sini, di Rusia.
Pertama mengenai makanan, makanan di Rusia cenderung hambar rasanya walaupun beberapa makanan masih memiliki sedikit rasa. Mereka (penduduk setempat), sepertinya tidak menyukai rasa asin, pedas atau manis.
Satu porsi menu utama makanan di sini cenderung besar, dan membuat kita kenyang, mungkin sesuai dengan badan orang Rusia yang besar. Saya makan cukup sekali sehari, sisanya saya memakan aneka snack, karena makan snack saja sudah cukup membuat kenyang.
Ada snack bernama blink, rupanya seperti kebab, namun rasanya hambar. Kita bisa memakannya dengan mencampurnya dengan buah atau sayuran. Harganya cukup murah bagi mahasiswa.
Oh iya, di sini lebih baik memasak sendiri. Biaya yang dihabiskan untuk membeli bahan masakan dan minum untuk selama buat 5 hari sekitar Rp 300 ribu. Jika makan di luar atau di restoran, sekali makan bisa menghabiskan Rp 50-100 ribu lebih.
Agak sulit mencari makanan halal di Rusia. Kita harus pintar-pintar memilih makanan yang tidak mengandung babi. Biasanya saya membeli daging ayam biar aman.
Mengenai cuaca, teman-teman tahu sendiri kalau cuaca di Rusia dingin, apalagi saya tinggal di dataran Siberia, yang katanya tempat terdingin di Rusia.
Suhu sehari-hari di bulan Maret 2 berkisar antara -5 sampai -13 derajat Celsius di siang hari dan -10 sampai -25 derajat di malam hari. Yang menarik, ketika suhu -5 derajat Celciuc dan sinar matahari tetap muncul, tapi angin dingin bertiup kencang hingga membuat tulang badan ngilu.
Bagi saya dan semua orang Rusia, kami lebih memilih suhu -40 dan tidak ada angin karena udara menjadi lebih hangat dari pada bersuhu -5 dengan angin bertiup kencang.
Malam hari di kala musim salju berlangsung cukup lama, matahari terbenam pada pukul 18.00 waktu setempat, dan terbit pada pukul 08.00. Namun ketika musim panas, siang akan menjadi lebih lama.
Salju di Rusia turun hampir di seluruh musim, sekitar 6-7 bulanan. Ya, ini memang negara salju. Partikel salju sendiri seperti tepung terigu yang sangat dingin.
Penduduk di sini agak berbeda dengan budaya Asia. Bila sudah mengenal satu sama lain, mereka bersikap baik sekali, namun bila belum kenal, bahkan bertanya pun belum tentu dijawab. Selain itu cukup sulit mencari penduduk yang berbahasa Inggris kecuali mahasiswa.
Saya sarankan untuk belajar berbahasa Rusia terlebih dahulu jika akan berkunjung. Orang-orang di sini juga berjalan dengan cepat, mungkin agar tidak terasa dingin. Saya yang biasanya di Indonesia berjalan cukup cepat masih tertinggal juga. Kira-kira perbandingan langkahnya mungkin 2:3.
Fri Jun 10, 2022 5:19 pm by dodolan
» Buah - Varau
Thu Dec 24, 2020 12:09 pm by kabaena
» 41 Istilah Pendakian
Wed Jan 23, 2019 11:19 am by kabaena
» Kabaena Kampo Tangkeno
Sat Oct 27, 2018 9:36 am by kabaena
» 5 Manfaat Ubi Jalar untuk Kesehatan Tubuh
Fri Oct 26, 2018 11:17 am by fla
» Berapa biaya sewa pesawat pribadi atau helikopter?
Wed Oct 24, 2018 10:05 am by fla
» Cara menggunakan 1 akun WhatsApp di 2 smartphone android
Fri Oct 12, 2018 7:32 am by kabaena
» Cara Mudah Membuka Proteksi Password Microsoft Office Excel Tanpa Software
Wed Sep 12, 2018 10:42 am by kabaena
» Serial Number NERO 6
Mon Sep 10, 2018 9:36 am by kabaena