Forum Kabaena™

Would you like to react to this message? Create an account in a few clicks or log in to continue.

Berbagi Kabar & Info Disini - Follow Twitter @spiritualz_ dan @kabaena_

INFO UNTUK ANDA

Forum ini ada di Facebook

Share via Twitter

Follow Me : @kabaena_

Image hosted by servimg.com

Instagram Kabaena

Instagram

Kabaena Mailing List

Masukan Email Kamu:

Ngobrol Via Twitter

Latest topics

» HDD External New
Gejala Cemas Anda Kambuh? Menyendiri Dulu Saja EmptyFri Jun 10, 2022 5:19 pm by dodolan

» Buah - Varau
Gejala Cemas Anda Kambuh? Menyendiri Dulu Saja EmptyThu Dec 24, 2020 12:09 pm by kabaena

» 41 Istilah Pendakian
Gejala Cemas Anda Kambuh? Menyendiri Dulu Saja EmptyWed Jan 23, 2019 11:19 am by kabaena

» Kabaena Kampo Tangkeno
Gejala Cemas Anda Kambuh? Menyendiri Dulu Saja EmptySat Oct 27, 2018 9:36 am by kabaena

» 5 Manfaat Ubi Jalar untuk Kesehatan Tubuh
Gejala Cemas Anda Kambuh? Menyendiri Dulu Saja EmptyFri Oct 26, 2018 11:17 am by fla

» Berapa biaya sewa pesawat pribadi atau helikopter?
Gejala Cemas Anda Kambuh? Menyendiri Dulu Saja EmptyWed Oct 24, 2018 10:05 am by fla

» Cara menggunakan 1 akun WhatsApp di 2 smartphone android
Gejala Cemas Anda Kambuh? Menyendiri Dulu Saja EmptyFri Oct 12, 2018 7:32 am by kabaena

» Cara Mudah Membuka Proteksi Password Microsoft Office Excel Tanpa Software
Gejala Cemas Anda Kambuh? Menyendiri Dulu Saja EmptyWed Sep 12, 2018 10:42 am by kabaena

» Serial Number NERO 6
Gejala Cemas Anda Kambuh? Menyendiri Dulu Saja EmptyMon Sep 10, 2018 9:36 am by kabaena

Your Space

LIVE STREAMING TV

Live Streaming

Online Radio Live

Radio Online

    Gejala Cemas Anda Kambuh? Menyendiri Dulu Saja

    putri
    putri


    Jumlah posting : 238
    Join date : 19.01.12

    Gejala Cemas Anda Kambuh? Menyendiri Dulu Saja Empty Gejala Cemas Anda Kambuh? Menyendiri Dulu Saja

    Post  putri Mon Sep 02, 2013 8:12 am

    Gejala Cemas Anda Kambuh? Menyendiri Dulu Saja 101103_sendirijpg

    Saat stres, mungkin Anda ingin menyendiri dengan mengunci kamar semalaman atau bepergian keluar kota agar beban pikiran Anda menjadi ringan. Kira-kira cara yang sama juga bisa dilakukan oleh orang-orang yang mengidap gangguan kecemasan (anxiety).

    Menurut sebuah studi baru, pengidap gangguan kecemasan kerapkali merasa seperti membutuhkan ruang personal yang lebih luas daripada orang lain. Kondisi ini oleh para pakar disebut dengan 'peripersonal space'.

    Hal ini dibuktikan oleh Dr. Chiara Sambo dan Dr. Giandomenico Iannetti dari University College London dengan merekrut 15 orang yang berusia antara 20-37 tahun dan memberi mereka sebuah tes untuk mengetahui tingkat kecemasan mereka dalam situasi-situasi tertentu.

    Selain itu, peneliti memanfaatkan sebuah stimulus elektrik yang nantinya diletakkan pada salah satu saraf di tangan masing-masing partisipan. Pada saat-saat tertentu, ketika stimulus ini diberikan, maka tangan partisipan juga akan memberikan refleks tertentu.

    Refleks yang tidak dikendalikan oleh otak inilah yang diamati oleh peneliti ketika partisipan meletakkan tangan mereka pada empat jarak yang berbeda dari wajah, mulai dari yang berjarak 5 cm hingga 60 cm.

    Dengan mengukur kekuatan refleks tersebut, peneliti dapat menentukan seberapa besar bahaya yang dipersepsi partisipan dari setiap stimulus yang diberikan.

    Ternyata dibandingkan orang sehat, peneliti menemukan bahwa pengidap gangguan kecemasan melihat suatu ancaman tampak lebih dekat dari kondisi yang sebenarnya.

    Dalam laporan yang dipublikasikan Journal of Neuroscience, diperoleh rincian bahwa partisipan yang mendapatkan skor kecemasan yang tinggi terlihat memberikan reaksi lebih dramatis terhadap stimulus yang diberikan dengan jarak 20 cm dari wajahnya, dibandingkan partisipan yang skor tes kecemasannya lebih rendah,

    "Dan orang yang memberikan reaksi kuat terhadap stimulus dapat dikategorikan memiliki 'defensive peripersonal space' yang besar," simpul peneliti seperti dilansir Health.com.

    Dengan kata lain, orang yang mudah cemas akan melihat ancaman jauh lebih dekat daripada mereka yang tidak gampang gelisah, meski mungkin ancaman yang dimaksud sebenarnya terletak pada jarak yang sama di antara keduanya. Kendati begitu otak mereka tidak memicu reaksi defensif sama sekali, otak hanya bisa mengendalikan intensitas reaksinya saja.


      Waktu sekarang Sun May 19, 2024 1:34 pm