Kumpulan meriam milik Keraton Gunung Tabur
Selain Keraton Sambaliung, Berau masih ada keraton lain yang harus dikunjungi, yakni Keraton Gunung Tabur. Keraton ini memiliki meriam yang konon dibentuk langsung dengan tangan.
Bagi saya, Berau adalah suatu kota dengan sejuta cerita. Tak pernah terbayangkan dalam benak ini ada dua keraton yang berdiri tegak di sana.
"Di Berau ada dua keraton, yang satu Keraton Gunung Tabur, yang satu lagi Keraton Sambaliung," ujar salah seorang penduduk asli Berau, Bambang kepada detikTravel minggu lalu.
Dari dua keraton itu, lanjut Bambang, yang masih ada keturunan langsungnya adalah Keraton Gunung Tabur. Seorang putri masih ada sampai sekarang. "Iya masih ada," tegas Bambang.
Penasaran dengan keberadaannya, saya pun lantas mampir di Keraton Gunung Tabur saat traveling. Sambil ditemani kerabat, akhirnya saya berhasil mencapai Keraton Gunung Tabur.
Di gerbang tertulis 'Museum Batiwakkal'. Rupanya keraton ini telah dijadikan museum dan diberi nama Museum Batiwakkal.
Sepertinya kuning menjadi warna favorit keraton ini. Hampir seluruh bangunannya berwarna kuning, mulai dari gerbang masuk hingga bangunan gedung.
Di sebelah bangunan utama, wisatawan yang datang bisa melihat sebuah rumah kecil, mungil tapi bersahaja. Tidak seperti bangunan lain yang tertutup, rumah ini tampaknya berpenghuni.
"Itu rumahnya putri sini. Tinggal satu putri yang masih ada," kata Titi, salah seorang kerabat.
Berjalan mendekati bangunan utama yang berada di depan gerbang, mata ini langsung tertuju pada sebuah tempat khusus dari kayu. Masuk ke dalam, ada beberapa meriam dikumpulkan di sana.
"Ini katanya dicetak pakai tangan manusia, tuh lihat saja ada bekas mirip telapak tangan," kata salah seorang warga Berau, Cahya kepada detikTravel.
Konon, meriam ini dibentuk langsung oleh tangan manusia
Inilah bentuk mirip telapak tangan, tapi sayang sudah sedikit kabur
Inilah bentuk mirip telapak tangan, tapi sayang sudah sedikit kabur
Benar saja, ada beberapa lekukan mirip bekas tangan di sana tapi sudah sedikit kabur. Tapi hati ini masih terus bertanya-tanya, apakah benar meriam itu dicetak menggunakan tangan manusia.
"Katanya begitu. Bisa dibayangin deh tangan melepuh pas nyetak meriam ini," tambah Cahya.
Terlepas dari cerita yang belum pasti kebenarannya, kehadiran meriam ini menambah daya tarik Keraton Gunung Tabur yang kini diberi nama Museum Batiwakkal.
Fri Jun 10, 2022 5:19 pm by dodolan
» Buah - Varau
Thu Dec 24, 2020 12:09 pm by kabaena
» 41 Istilah Pendakian
Wed Jan 23, 2019 11:19 am by kabaena
» Kabaena Kampo Tangkeno
Sat Oct 27, 2018 9:36 am by kabaena
» 5 Manfaat Ubi Jalar untuk Kesehatan Tubuh
Fri Oct 26, 2018 11:17 am by fla
» Berapa biaya sewa pesawat pribadi atau helikopter?
Wed Oct 24, 2018 10:05 am by fla
» Cara menggunakan 1 akun WhatsApp di 2 smartphone android
Fri Oct 12, 2018 7:32 am by kabaena
» Cara Mudah Membuka Proteksi Password Microsoft Office Excel Tanpa Software
Wed Sep 12, 2018 10:42 am by kabaena
» Serial Number NERO 6
Mon Sep 10, 2018 9:36 am by kabaena