Blusukan di Gua Tentara Vietkong

Bicara soal perjuangan rakyat Vietnam, pasti tak lepas dari kata Cu Chi di dataran tinggi Thanh Pho. Di sini terdapat terowongan sepanjang 200 meter yang dulu jadi tempat bersembunyi tentara Vietkong dari serangan musuh.

Salah satu terowongan terpanjang berada di Thanh Pho. Terowongan itu kemudian dinamakan Cu Chi karena di dataran tinggi ini terdapat pohon Cu Chi. Panjang terowongannya mencapai 200 meter, dengan ketinggian 1,2 meter dan lebar 0.8 meter.

Terowongan ini dibangun pada tahun 1960-an, saat Perang Vietnam. Selain berfungsi sebagai tempat persembunyian, terowongan ini juga sebagai tempat menyimpan senjata dan makanan. Kelemahan intelijen AS adalah ketidaktahuan mereka soal markas militer yang ditutup ternyata tak jauh dari terowongan tersebut.

"Setelah Vietkong mengetahuinya, terowongan yang sebelumnya pendek, kemudian diperpanjang hingga tiga lantai sehingga panjangnya mencapai 200 meter," kata Mila, salah satu pemandu wisata kepada detikTravel, Rabu (19/12/2012).

Pembuatan terowongan yang hanya menggunakan sebuah cangkul kecil itu memang luar biasa. Pintu terowongan hanya cukup untuk ukuran orang Asia, sekitar 30x40 cm. Lapisan pertama berada sekitar 3-4 meter di bawah tanah. Di lantai ini para tentara Vietnam bersembunyi dan memulai serangan terhadap musuh.

Pada lantai kedua, sekitar 6 meter di bawah tanah digunakan sebagai tempat berlindung anak-anak, para prajurit terluka dan orang tua. Lalu, ada lantai ketiga sekitar 8-10 meter di bawah tanah yang berfungsi sebagai rumah sakit.

Bahkan, mereka pun membuat ruangan khusus buat berlindung dari penyerangan gas beracun. Antisipasi mereka itu ternyata berguna. Saat ada serangan gas beracun dari tentara Amerika, sebagian besar mereka selamat.

"Mereka pun sangat detil soal penyerapan oksigen dan pembuangan asap dengan menggunakan sebuah batang bambu. Bambu itu mereka letakan di antara pohonan dan tumpukan sampah sehingga sulit dikenali siapa pun," kata Mila.

Kondisi terowongan yang sempit dan dalam ini, membuat oksigen sangat sedikit. Pada awalnya banyak juga prajurit atau warga Vietnam yang meninggal dunia akibat kekurangan oksigen. Yang cukup mengagumkan, terowongan itu juga menyalurkan air ke Sungai Saigon, sehingga terowongan tidak pernah terendam banjir.

Kondisi ini sempat dirasakan detikTravel yang menelusuri terowongan sepanjang 15 meter. Tubuh harus membungkuk atau merangkak saat melalui terowongan. Kita juga harus pandai mengatur pernapasan. Kalau tidak, bukan tidak mungkin Anda akan mengalami pingsan bahkan akibat kehabisan oksigen.

Selain keberadaan terowongan yang sulit dihancurkan tentara Amerika, baik lewat serangan senjata biasa hingga bom B-25 dan gas beracun, para Vietkong juga mampu membuat berbagai jebakan yang mematikan.

Misalnya, adanya lubang yang ditutupi papan yang dilapisi tanah dan rumputan. Kalau ada yang lewat di atasnya, mereka akan terjatuh ke dalamnya. Lubang itu dipenuhi tombak. Jebakan lain berupa bangku. Orang yang mendudukinya akan terjatuh ke dalam lubang penuh senjata tajam. Akibat jebakan ini, ribuan tentara Amerika tewas.

Bukannya tak mungkin pengambangan objek wisata terowongan Cu Chi ditiru oleh pemerintah di Indonesia. Di Palembang misalnya.

"Di Palembang, seperti kota lainnya di Indonesia, begitu banyak bukti sejarah akibat perang dengan Belanda maupun Jepang. Misalnya keberadaan Goa Jepang. Goa Jepang ini merupakan goa persembunyian tentara Jepang. Kalau ini digarap secara serius, bukan tidak mungkin akan menjadi objek wisata yang menarik seperti Cu Chi," kata Untung dari Karo Humas dan Protokol Pemprov Sumsel.

Dijelaskan Untung, saat ini di Palembang sedikitnya terdapat lima Goa Jepang yang berada di wilayah pinggiran Palembang. "Kita belajar di sini bahwa apa pun dapat dijadikan objek wisata, termasuk lokasi perang maupun perjuangan," ujarnya.