Ranu Kumbolo salah satu keindahan alam yang terdapat di lereng gunung Semeru, berada di ketinggian 2.400 mdpl ini menyimpan banyak sekali eksotisme. Selain keindahan alamnya, Ranukumbolo juga menyimpan banyak sekali mitos.
Ranu yang berarti danau dan kumbolo berarti berkumpul, danau untuk tempat berkumpul. Hal ini bisa dilihat bahwa di Ranu Kumbolo dijadikan tempat berkumpulnya para pendaki untuk beristirahat atau bermalam sebelum melanjutkan pendakian ke puncak gunung Semeru atau Mahameru.
Pendakian menuju Ranu Kumbolo biasanya dimulai dari jalur pos Ranu Pane. Untuk mencapai Ranu Pane pendaki tidak bisa lagi menggunakan bus, kebanyakan dari mereka naik mobil jeep 4×4 (Hardtop) yang terbukti bisa menanjak dan melalui jalur yang terjal dan jalan yang terkadang ditutupi awan. Kawasan ini biasanya cukup ramai dikunjungi oleh para pendaki saat liburan, khususnya liburan perguruan tinggi karena sebagian besar pendaki adalah mahasiswa.
Tapi semua itu akan terbayar dengan tuntas ketika kita tiba di Ranu Kumbolo. Pesona danau Ranu Kumbolo terasa sangat menakjubkan, sehingga rasa lelah kita akan terasa impas. Pohon cemara yang rindang, semak-semak hijau, dan langit biru yang menghiasi sekitar danau terasa sangat meneduhkan mata.
Anda bisa menikmati panorama matahari terbit yang mempesona dan sangat cantik di danau ini. Warna matahari terbit keemasan yang terpantul oleh permukaan danau terlihat sangat indah dan menakjubkan. Karena keindahannya inilah, sangat banyak fotografer yang mengabadikan pemandangan Danau Ranu Kumbolo.
Tanjakan Cinta
Pada bagian Barat danau, terdapat sebuah bukit tinggi menjulang. Bukit ini merupakan bagian dari rute pendakian ke arah puncak, kemiringan tidak kurang dari 45 derajat dan merupakan rute tanjakan yang landai tapi panjang. Ada yang menarik di sini, ternyata tanjakan tersebut memiliki julukan yaitu Tanjakan Cinta.
Julukan tersebut lantaran ada mitos yang beredar di kalangan pendaki. Menurut beberapa sumber mitos ini lahir dari kisah tragedi dua sejoli yang sudah bertunangan saat mendaki tanjakan tersebut.
Konon, waktu itu, si cowok melewati tanjakan tersebut lebih dulu. Sementara calon istrinya kepayahan naik tanjakan itu, cowok tadi cuma melihat dari atas sambil foto-foto. Naas, pendaki cewek ini tiba-tiba pingsan dan jatuh terguling ke bawah, kemudian tewas.
"Barang siapa yang bisa terus berjalan tanpa berhenti hingga di atas bukit dan tanpa menoleh ke belakang, jika sedang jatuh cinta akan berakhir bahagia" itulah mitos tanjakan cinta.
Butuh tenaga ekstra untuk melewati tanjakan ini tanpa berhenti apalagi sambil mengangkat berat beban yang kita bawa,setelah sampai di ujung tanjakan cinta rasa lelah kita serasa hilang karena melihat indahnya Ranu Kumbolo yang membisu diselimuti kabut dari kejauhan.
Bukan sekedar mendaki, namun para pendaki yang punya hobi memancing tak pernah melewatkan membawa pancing untuk sekedar melepas hobi di telaga yang memiliki luas 14 hektar yang dikelilingi bukit hijau dengan pohon-pohon cemara dan padang rumput.
Rute :
Dari daerah manapun di Indonesia -> Terminal Arjosari Malang
Terminal Arjosari Malang -> (Angkutan atau Minibus) -> Pasar Tumpang
Pasar Tumpang -> (Mobil HardTop) -> Ranu Pane (Mengurus Ijin Masuk sekalian)
Ranu Pane -> (Jalan Kaki 4 - 5 jam) -> Danau Ranu Kumbolo
Fri Jun 10, 2022 5:19 pm by dodolan
» Buah - Varau
Thu Dec 24, 2020 12:09 pm by kabaena
» 41 Istilah Pendakian
Wed Jan 23, 2019 11:19 am by kabaena
» Kabaena Kampo Tangkeno
Sat Oct 27, 2018 9:36 am by kabaena
» 5 Manfaat Ubi Jalar untuk Kesehatan Tubuh
Fri Oct 26, 2018 11:17 am by fla
» Berapa biaya sewa pesawat pribadi atau helikopter?
Wed Oct 24, 2018 10:05 am by fla
» Cara menggunakan 1 akun WhatsApp di 2 smartphone android
Fri Oct 12, 2018 7:32 am by kabaena
» Cara Mudah Membuka Proteksi Password Microsoft Office Excel Tanpa Software
Wed Sep 12, 2018 10:42 am by kabaena
» Serial Number NERO 6
Mon Sep 10, 2018 9:36 am by kabaena