Punya Payudara Besar Bikin Pria Menderita

Belakangan payudara pria menjadi masalah yang banyak diperbincangkan karena pertumbuhan payudara pria yang berlebihan atau gynaecomastia. Ini diperkirakan terjadi pada 40 persen pria dan tampaknya angka ini akan terus meningkat.

"Secara genetis, sejumlah pria memang memiliki payudara yang besar. Payudara seorang pria bisa lebih besar daripada pria lainnya dapat ditentukan secara genetis sama halnya dengan seorang wanita yang memiliki payudara lebih besar daripada wanita lainnya," ungkap Profesor Kefah Mokbel, dokter spesialis bedah payudara di St. George's and the Princess Grace Hospitals, London.

Ketika payudara seorang pria membesar berarti pria itu memiliki kadar hormon wanita (estrogen) yang berlebihan.

Pada dasarnya, semua pria juga menghasilkan estrogen di dalam tubuhnya, salah satunya untuk melindungi tulang.

Meski begitu sejumlah pria cenderung memiliki kadar estrogen yang lebih tinggi daripada pria lainnya, terutama karena gaya hidupnya, terang Prof Mokbel.

"Tingginya angka obesitas dan konsumsi alkohol bisa jadi salah satu faktornya. Secara khusus, obesitas, terutama yang terjadi di seputar perut, meningkatkan kadar estrogen karena memunculkan enzim aromatose (enzim yang bertugas mengubah endrogen menjadi estrogen)," tambah Pierre-Marc Bouloux, profesor endokrinologi dari Royal Free Hampstead NHS Trust.

Hal ini didukung dengan kandungan gula yang tinggi pada minuman beralkohol yang dapat menyebabkan penambahan berat badan.

Selain itu, konsumsi alkohol juga mengakibatkan munculnya penyakit hati sehingga mengganggu kemampuan tubuh untuk memecahkan hormon estrogen.

"Payudara membesar pria juga bisa disebabkan oleh penggunaan obat-obatan tertentu misalnya obat penyakit jantung. Bisa juga akibat efek samping pengobatan hormonal untuk kanker prostat yang mengurangi jumlah testosteron di dalam tubuh pria," terang Prof Bouloux seperti dilansir dari dailymail.

Faktor lainnya yang tak bisa diremehkan adalah pubertas. Saat puber, kadar hormon yang dimiliki anak laki-laki sedang banyak-banyaknya. Disamping testosterone, anak laki-laki juga menghasilkan estrogen (kadarnya seperlima hingga sepersepuluh dari wanita) yang berperan penting dalam pertumbuhan tulang dan otot serta testis dan prostat.

"Namun pada sejumlah anak laki-laki, konsentrasi estrogennya cenderung relatif tinggi sehingga jaringan kelenjar wanitanya berkembang dan payudaranya membesar," kata ," kata Jonathan Staiano, dokter bedah plastik di City Hospital, Birmingham dan BMI Priory Hospital, Edgbaston.

Kondisi semacam ini terjadi pada separuh remaja laki-laki. Namun menginjak usia 18 tahun, 90 persen diantaranya mengalami penurunan atau payudaranya kembali ke bentuk semula.

Meski begitu, apapun penyebabnya, gynecomastia dapat memberikan dampak psikologis yang signifikan bagi pria.

Penderita gynecomastia seringkali mendapatkan perlakuan yang tidak menyenangkan dari lingkungan di sekitarnya dan tak bisa berbuat apa-apa selama bertahun-tahun.

"Kondisi ini dapat menyebabkan stres, depresi, merasa tak aman dan kurang percaya diri meski gynecomastia masih bisa diobati," ungkap Staiano.

Untuk mengatasinya, diagnosis itu penting, biasanya dengan melakukan pengamatan fisik. Bisa juga dengan tes darah untuk mengecek kadar hormon dan menemukan penyebab khusus perubahan kadar hormon seperti masalah tiroid atau rendahnya kadar testosterone," kata Prof Mokbel.

Namun jika kondisinya tak bisa diatasi dengan mudah, tim dokter dapat melakukan operasi. Operasi dapat melibatkan prosedur sedot lemak untuk menghilangkan jaringan lemak di payudara dengan cara membuat sayatan kecil di bawah ketiak.

Prosedur ini bisa dibilang sangat mudah dan hanya membutuhkan waktu kurang dari dua jam. Bekas lukanya pun akan hilang dengan sendirinya dalam beberapa bulan