Forum Kabaena™

Would you like to react to this message? Create an account in a few clicks or log in to continue.

Berbagi Kabar & Info Disini - Follow Twitter @spiritualz_ dan @kabaena_

INFO UNTUK ANDA

Forum ini ada di Facebook

Share via Twitter

Follow Me : @kabaena_

Image hosted by servimg.com

Instagram Kabaena

Instagram

Kabaena Mailing List

Masukan Email Kamu:

Ngobrol Via Twitter

Latest topics

» HDD External New
taman kupu-kupu EmptyFri Jun 10, 2022 5:19 pm by dodolan

» Buah - Varau
taman kupu-kupu EmptyThu Dec 24, 2020 12:09 pm by kabaena

» 41 Istilah Pendakian
taman kupu-kupu EmptyWed Jan 23, 2019 11:19 am by kabaena

» Kabaena Kampo Tangkeno
taman kupu-kupu EmptySat Oct 27, 2018 9:36 am by kabaena

» 5 Manfaat Ubi Jalar untuk Kesehatan Tubuh
taman kupu-kupu EmptyFri Oct 26, 2018 11:17 am by fla

» Berapa biaya sewa pesawat pribadi atau helikopter?
taman kupu-kupu EmptyWed Oct 24, 2018 10:05 am by fla

» Cara menggunakan 1 akun WhatsApp di 2 smartphone android
taman kupu-kupu EmptyFri Oct 12, 2018 7:32 am by kabaena

» Cara Mudah Membuka Proteksi Password Microsoft Office Excel Tanpa Software
taman kupu-kupu EmptyWed Sep 12, 2018 10:42 am by kabaena

» Serial Number NERO 6
taman kupu-kupu EmptyMon Sep 10, 2018 9:36 am by kabaena

Your Space

LIVE STREAMING TV

Live Streaming

Online Radio Live

Radio Online

    taman kupu-kupu

    liana
    liana


    Jumlah posting : 1168
    Join date : 01.12.09

    taman kupu-kupu Empty taman kupu-kupu

    Post  liana Tue Dec 01, 2009 3:38 pm

    taman kupu-kupu 33

    7.500 Bibit Kembang untuk Lestarikan Kupu-kupu Bantimurung


    Makassar, (ANTARA News) - Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) Sulsel, kini mengembangkan sekitar 7.500 bibit dari berbagai jenis tanaman yang menghasilkan kembang untuk membantu melestarikan spesies kupu-kupu yang hidup di Taman Wisata Alam (TWA) Bantimurung, Kabupaten Maros.

    "Salah satu upaya kami untuk menyelamatkan species kupu-kupu yang mulai berkurang itu adalah melakukan restorasi dan preservasi melalui penangkaran kupu-kupu di TWA Pattunuang ini, termasuk menanam aneka jenis kembang," kata Ir Edi Djuharsah, Kepala BKSDA Sulsel, Kamis (16/3).

    Menurut dia, dengan menanam dan mengembangkan tanaman yang menghasilkan aneka kembang atau bunga itu, diharapkan dapat menjadi habitat bagi pengembangan kupu-kupu yang makanan utamanya sari pati bunga itu.

    "Kita telah memperbanyak tanaman berbunga yakni sekitar 7.500 bibit yang diharapkan dapat menghasilkan nektar untuk pakan kupu-kupu dalam kawasan Taman Wisata Alam Gua Pattunuang ini, guna menunjang penangkaran," ungkapnya.

    Adapun jenis tananaman yang dikembangkan untuk pakan kupu-kupu itu di antaranya, asoka, sirsak, jeruk, kembang sepatu dan aristrochia. Selain itu, tanaman berdaun lainnya seperti murbei dan tumbuhan inang sebagai tempat kupu-kupu bernaung, bertelur atau meletakkan kepompong juga diperbanyak.

    Menurut Edi, BKSDA juga telah mencari habitat yang cocok bagi kupu-kupu, termasuk mengatur distribusi air, sementara untuk menambah populasi kupu-kupu melalui demplot penangkaran, Sub Balai KSDA Sulsel telah mendatangkan delapan jenis kupu-kupu dari luar Bantimurung beberapa waktu lalu.

    Kupu-kupu yang diambil dari luar Sulsel itu adalah delapan jenis kupu-kupu dari Taman Nasional Lore Lindu di Sulawesi Tengah yakni papilio polytes, papilio gigon, papilio ascalapus, papilio sataspes, ideopsia triae, hypolinmas bolina, graphium migon dan valerisa tritae.

    "Jenis kupu-kupu tersebut sengaja didatangkan dari Lore Lindu karena sudah sulit dijumpai di kawasan Bantimurung," ujarnya.

    Kupu-kupu Bantimurung sangat penting dilestarikan, selain untuk restorasi dan preservasi yang bertujuan menjaga kelestarian kupu-kupu, juga diharapkan dapat membantu meningkatkan kesejahteraan masyarakat sekitar.

    Karena itu, jika penangkaran dimaksudkan untuk restorasi dan preservasi, maka 100 persen hasilnya harus dilepas ke alam, sementara penangkaran yang dilakukan oleh masyarakat untuk tujuan eksploitasi, yang dilepas ke alam cukup 20 persennya saja.

    "Sisanya sekitar 80 persen bisa dijual untuk pasar lokal maupun ekspor, dengan catatan kupu-kupu itu bukan kupu-kupu langka," kuncinya.(*)

      Waktu sekarang Mon May 13, 2024 1:01 pm