Survei Dan Penyebab Kondom Sobek

Survei Dan Penyebab Kondom Sobek

Pernikahan fokers mengalami insiden kondom sobek saat ingin memasangkannya? Cari tahu sebabnya agar insiden sama tak terulang lebih sering. Berbagai survei berusaha mencari tahu seberapa sering kondom sobek. Dan ternyata, semuanya memberikan hasil berbeda.


Survei tersebut di antaranya:

Sebuah penelitian di Amerika Serikat menghitung penggunaan total 4.637 kondam pada 92 pasangan. Para pasangan mencatat, enam kondom sobek saat dikenakan, dan 13 kondom sobek selama hubungan seks. Total tingkat kerusakan sebesar 0,41 persen (Contraception 1997; 56:3-12).

Peneliti Prancis melakukan survei lewat telepon terhadap 20.000 orang, bertanya tentang sobeknya kondom saat hubungan seks. Hasilnya, tingkat kerusakan mencapai 3,4 persen (American Journal of Public Health 1997; 87:421-4).

Survei yang dihelat di Amerika Serikat menemukan tingkat kerusakan 3,1 persen. Kemungkinan kerusakan menurun sejalan dengan pengalaman dalam menggunakan kondom (Sexually Transmitted Diseases 2005; 32:35-43).

Informasi mengenai penggunaan kondom sudah begitu gencar, sehingga pemahaman pasangan juga semakin baik. Alhasil, tingkat kerusakan kondom saat digunakan kian menurun.

Beberapa penyebab kondom rusak dipaparkan Dr Margaret Stearn dalam Embarrassingproblems, yakni:

Membuka dengan kasar
Penyebab utama sobeknya kondom adalah saat bungkus kondom dibuka dengan gigi, gunting, pisau atau pensil.

Kurang pengalaman
Menggunakan kondom juga butuh praktik yang menjadikan Anda kian mahir. Itu mengapa hasil studi University of Australia menyibak fakta bahwa kerusakan kondom pada pekerja seks tergolong paling rendah. Penelitian ini juga menemukan bahwa pria yang paling mungkin merusak kondom adalah mereka yang jarang menggunakannya, juga jika mereka menggulung kondom, bukan menariknya.

Kurang lubrikasi
Kurangnya pelumasan bisa merupakan alasan lain dari kerusakan kondom. Menurut studi yang sama oleh University of Australia, para pekerja seks cenderung menggunakan pelumas tambahan, sehingga tingkat kerusakan kondom yang mereka gunakan tergolong rendah.

Ukuran Mr P
Ukuran Mr P merupakan faktor kemungkinan lainnya. Produsen kondom mengatakan bahwa kondom dirancang untuk bisa meregang dengan sangat baik. Mr P ukuran besar sekalipun tidak akan mampu merobeknya. Namun, sebuah penelitian dari Australia menunjukkan bahwa pria yang lebih mungkin merusak kondom adalah pria yang memiliki Mr P tebal, di mana panjang Mr P tidak menunjukkan perbedaan.