Olondoro, Surga yang Sunyi
Olondoro pada sore hari
Olondoro adalah kawasan pemukiman yang terletak antara Teomokole dan Rahadopi. Kampung tua nan asri yang masuk wilayah pemerintahan desa Rahadopi.
Kampung ini menyisakan banyak cerita tempo dulu sebab keberadaannya. Olondoro telah didiami dan menjadi pemukiman jauh sebelum Teomokole memiliki penghuni. Bahkan Olondoro ini merupakan salahsatu tempat peristirahatan Mokole jika melepas dahaga seperti mokole Puu Roda. Kisah ini didukung dengan keberadaan makam Mokole Puu Roda yang tak jauh dari Olondoro.
Kampung yang sejuk, dengan rimbunan pepohonan aren yang tumbuh disemua lembahnya. Pohon penghidupan masyarakatnya, sebab dari pohon aren inilah masyarakat yang bermukin dikawasan ini menjadikannya gula merah dengan cara Mosesei.
Olondoro pada sore hari dengan sinar matahari yang kian redup. Semburat warna kemerahan di ufuk barat membuat horizon jarak pandang Olondoro menegaskan lukisan alam nan indah. Dari sebuah bukit diperkampungannya, pemandangan menjelang matahari bersembunyi dibalik bukit tampak memukau. Pesona ini tentu yang akan membuat pelancong betah berlama-lama duduk di teras bantea sambil menikmati segelas air aren yang baru saja di sadap. Bahkan kenikmatan memandang langit senja bisa dirasakan sepanjang sore hingga malam menjelang.
Kini di Olondoro anda dapat menikmati siaran TV dengan menggunakan parabola. Jika malam menjelang anda dapat beraktivitas dengan penerangan listrik tenaga surya. Ini merupakan pesona tersendiri, menegaskan jika Olondoro adalah surga para pencinta alam. Tempat yang tenang dan sunyi. Tempat yang sangat asri dengan apitan bukit-bukit subur tanpa pupuk.
Kelompok Pencinta Alam Sedang berkemah di tanah lapang Olondoro
Ada berbagai hal yang membuat orang ingin mengunjungi Olondoro, yaitu karena alam yang indah, kenangan yang manis, kesejukan yang memukau dan karena punya nilai sejarah. Apalagi mereka yang lahir, dibesarkan di Olondoro. Pasti pernah menikmati kesejukan alamnya dan tentunya menyimpan kerinduan yang lebih dalam lagi. Mengenang saat memunguti mangga matang yang jatuh dari pohon tengah malam bersama teman-teman SD, atau kenangan manis saat umanda ayam hutan. Kerinduan yang tak pernah mati kendati jauh di rantau.
Masjid Olondoro
Masyarakat Olondoro keseluruhannya beragama Islam. Agama Islam merupakan agama mayoritas di Kabaena. Sejak zaman penjajahan belanda Islam sudah masuk Kabaena termasuk Olondoro. Tercatat, mokole Puu Roda yang hidup pada abad ke 17 sudah memeluk Islam. Keislaman masyarakat Kabaena menganut ahlussunah Waljamaah dengan mazhab Syafi'i. Tokoh Islam Kabaena adalah almarhum al-mukarram KH. Daud yang wafat sekitar thn 80-an dan dikebumikan di Pemakaman Umum, Astova, Rarontole, Teomokole.
Photo Dokumentasi:
Jouzu
Olondoro pada sore hari
Olondoro adalah kawasan pemukiman yang terletak antara Teomokole dan Rahadopi. Kampung tua nan asri yang masuk wilayah pemerintahan desa Rahadopi.
Kampung ini menyisakan banyak cerita tempo dulu sebab keberadaannya. Olondoro telah didiami dan menjadi pemukiman jauh sebelum Teomokole memiliki penghuni. Bahkan Olondoro ini merupakan salahsatu tempat peristirahatan Mokole jika melepas dahaga seperti mokole Puu Roda. Kisah ini didukung dengan keberadaan makam Mokole Puu Roda yang tak jauh dari Olondoro.
Kampung yang sejuk, dengan rimbunan pepohonan aren yang tumbuh disemua lembahnya. Pohon penghidupan masyarakatnya, sebab dari pohon aren inilah masyarakat yang bermukin dikawasan ini menjadikannya gula merah dengan cara Mosesei.
Olondoro pada sore hari dengan sinar matahari yang kian redup. Semburat warna kemerahan di ufuk barat membuat horizon jarak pandang Olondoro menegaskan lukisan alam nan indah. Dari sebuah bukit diperkampungannya, pemandangan menjelang matahari bersembunyi dibalik bukit tampak memukau. Pesona ini tentu yang akan membuat pelancong betah berlama-lama duduk di teras bantea sambil menikmati segelas air aren yang baru saja di sadap. Bahkan kenikmatan memandang langit senja bisa dirasakan sepanjang sore hingga malam menjelang.
Kini di Olondoro anda dapat menikmati siaran TV dengan menggunakan parabola. Jika malam menjelang anda dapat beraktivitas dengan penerangan listrik tenaga surya. Ini merupakan pesona tersendiri, menegaskan jika Olondoro adalah surga para pencinta alam. Tempat yang tenang dan sunyi. Tempat yang sangat asri dengan apitan bukit-bukit subur tanpa pupuk.
Kelompok Pencinta Alam Sedang berkemah di tanah lapang Olondoro
Ada berbagai hal yang membuat orang ingin mengunjungi Olondoro, yaitu karena alam yang indah, kenangan yang manis, kesejukan yang memukau dan karena punya nilai sejarah. Apalagi mereka yang lahir, dibesarkan di Olondoro. Pasti pernah menikmati kesejukan alamnya dan tentunya menyimpan kerinduan yang lebih dalam lagi. Mengenang saat memunguti mangga matang yang jatuh dari pohon tengah malam bersama teman-teman SD, atau kenangan manis saat umanda ayam hutan. Kerinduan yang tak pernah mati kendati jauh di rantau.
Masjid Olondoro
Masyarakat Olondoro keseluruhannya beragama Islam. Agama Islam merupakan agama mayoritas di Kabaena. Sejak zaman penjajahan belanda Islam sudah masuk Kabaena termasuk Olondoro. Tercatat, mokole Puu Roda yang hidup pada abad ke 17 sudah memeluk Islam. Keislaman masyarakat Kabaena menganut ahlussunah Waljamaah dengan mazhab Syafi'i. Tokoh Islam Kabaena adalah almarhum al-mukarram KH. Daud yang wafat sekitar thn 80-an dan dikebumikan di Pemakaman Umum, Astova, Rarontole, Teomokole.
Photo Dokumentasi:
Jouzu
Fri Jun 10, 2022 5:19 pm by dodolan
» Buah - Varau
Thu Dec 24, 2020 12:09 pm by kabaena
» 41 Istilah Pendakian
Wed Jan 23, 2019 11:19 am by kabaena
» Kabaena Kampo Tangkeno
Sat Oct 27, 2018 9:36 am by kabaena
» 5 Manfaat Ubi Jalar untuk Kesehatan Tubuh
Fri Oct 26, 2018 11:17 am by fla
» Berapa biaya sewa pesawat pribadi atau helikopter?
Wed Oct 24, 2018 10:05 am by fla
» Cara menggunakan 1 akun WhatsApp di 2 smartphone android
Fri Oct 12, 2018 7:32 am by kabaena
» Cara Mudah Membuka Proteksi Password Microsoft Office Excel Tanpa Software
Wed Sep 12, 2018 10:42 am by kabaena
» Serial Number NERO 6
Mon Sep 10, 2018 9:36 am by kabaena