Forum Kabaena™

Would you like to react to this message? Create an account in a few clicks or log in to continue.

Berbagi Kabar & Info Disini - Follow Twitter @spiritualz_ dan @kabaena_

INFO UNTUK ANDA

Forum ini ada di Facebook

Share via Twitter

Follow Me : @kabaena_

Image hosted by servimg.com

Instagram Kabaena

Instagram

Kabaena Mailing List

Masukan Email Kamu:

Ngobrol Via Twitter

Latest topics

» HDD External New
6 Kesalahan Umum Orang Tua Dalam Mendidik Anak EmptyFri Jun 10, 2022 5:19 pm by dodolan

» Buah - Varau
6 Kesalahan Umum Orang Tua Dalam Mendidik Anak EmptyThu Dec 24, 2020 12:09 pm by kabaena

» 41 Istilah Pendakian
6 Kesalahan Umum Orang Tua Dalam Mendidik Anak EmptyWed Jan 23, 2019 11:19 am by kabaena

» Kabaena Kampo Tangkeno
6 Kesalahan Umum Orang Tua Dalam Mendidik Anak EmptySat Oct 27, 2018 9:36 am by kabaena

» 5 Manfaat Ubi Jalar untuk Kesehatan Tubuh
6 Kesalahan Umum Orang Tua Dalam Mendidik Anak EmptyFri Oct 26, 2018 11:17 am by fla

» Berapa biaya sewa pesawat pribadi atau helikopter?
6 Kesalahan Umum Orang Tua Dalam Mendidik Anak EmptyWed Oct 24, 2018 10:05 am by fla

» Cara menggunakan 1 akun WhatsApp di 2 smartphone android
6 Kesalahan Umum Orang Tua Dalam Mendidik Anak EmptyFri Oct 12, 2018 7:32 am by kabaena

» Cara Mudah Membuka Proteksi Password Microsoft Office Excel Tanpa Software
6 Kesalahan Umum Orang Tua Dalam Mendidik Anak EmptyWed Sep 12, 2018 10:42 am by kabaena

» Serial Number NERO 6
6 Kesalahan Umum Orang Tua Dalam Mendidik Anak EmptyMon Sep 10, 2018 9:36 am by kabaena

Your Space

LIVE STREAMING TV

Live Streaming

Online Radio Live

Radio Online

    6 Kesalahan Umum Orang Tua Dalam Mendidik Anak

    fla
    fla


    Jumlah posting : 876
    Join date : 01.12.09

    6 Kesalahan Umum Orang Tua Dalam Mendidik Anak Empty 6 Kesalahan Umum Orang Tua Dalam Mendidik Anak

    Post  fla Mon Aug 22, 2011 3:51 am

    6 Kesalahan Umum Orang Tua Dalam Mendidik Anak

    6 Kesalahan Umum Orang Tua Dalam Mendidik Anak 182712_mendidikanak

    Tanggung jawab orang tua membesarkan anak memang sangat besar. Dalam masa pertumbuhannya, anak membentuk kepribadian, kebiasaan, dan nilai-nilai yang ia anut. Semua orang tua tentu menginginkan yang terbaik untuk anak. Namun dalam perjalanannya seringkali orang tua terjebak dalam kesalahan-kesalahan yang tidak mereka sadari.

    Seperti dikutip ezine, berikut beberapa kesalahan umum yang sering dilakukan orang tua ketika mendidik anak:

    1. Ceramah bukan diskusi
    Secara psikologis, anak-anak lebih mudah mencerna jika diajak berdiskusi daripada diberi ceramah panjang lebar. Anak-anak senang diperlakukan seperti orang dewasa ketika mereka sedang bertumbuh kembang. Mereka tidak terlalu suka diatur dan dinasihati terlalu sering.

    Metode berdiskusi justru bisa membuat anak percaya diri karena dipercaya untuk mengungkapkan pendapat. Selain itu, orang tua juga bisa lebih memahami sisi pandang anak. Siapa tahu, pendapat dari anak tersebut bisa membuka wawasan baru orang tua tentang suatu isu. Apalagi tentang isu-isu yang cepat berubah sesuai dengan perkembangan zaman.

    2. Meremehkan
    Saking sibuknya, kadang orang tua sering meremehkan atau menyepelekan perubahan perilaku dari anak. Ketika anak bertumbuh kembang, melihat banyak hal, mempelajari berbagai pengalaman hidup, pelan-pelan kepribadian mereka ikut berubah. Mereka mulai bisa memilih menjadi pribadi seperti apa yang mereka inginkan.

    Jangan pernah menyepelekan perubahan sekecil apapun pada anak. Usahakan untuk tetap memiliki waktu bertukar cerita dengang anak Anda. Ketahui apa yang sedang ia inginkan atau ia suka. Tanyakan juga kabar teman sekolah atau teman bermainnya. Berikan perhatian terhadap kegiatannya dan diskusikan lebih jauh tentang hal-hal yang menganggu Anda. Dengan mengenali tanda-tanda perubahan lebih awal, Anda bisa mencegah terjadinya hal-hal buruk pada anak Anda di masa datang.

    3. Peraturan dan Batasan
    Hal paling umum yang dilakukan orang tua saat mendidik anak adalah mengatur dan memberi batasan. Persepsi umum terhadap hal ini adalah jika anak melanggar peraturan atau batasan maka anak akan diberi hukuman. Hukuman tersebut akan membuatnya belajar tentang kedisiplinan.

    Persepsi tersebut tak sepenuhnya salah tapi juga belum tentu baik. Daripada sekadar mengatur dan memberi batasan, Anda bisa memberi pengertian tentang situasi yang dimaksud dan memberi tahu efek baik dan buruknya kepada anak. Dengan begitu, anak bisa belajar mengenali mana hal yang baik dan mana yang buruk dengan sendirinya. Jika demikian, maka Anda tak perlu selalu repot dan keras tentang peraturan karena ia sudah bisa menilai sendiri mana hal yang baik dan buruk.

    4. Cita-cita yang Tak Masuk Akal
    Banyak orang tua yang membebankan cita-cita pribadinya pada sang anak. Ada juga yang merasa tak mau kalah saing dengan anak tetangga atau saudara. Membebankan cita-cita yang tidak masuk akal bisa membuat anak tertekan. Anak menjadi frustrasi dan bisa berpengaruh buruk terhadap perkembangannya.

    Sebaiknya, pelan-pelan kenali bakat dan potensi anak. Amati kegiatannya sehari-hari atau konsultasikan dengan ahli psikologi. Dengan mengetahui bakat dan minat anak, Anda bisa mengukur potensi yang dimiliki dan merencanakan tujuan yang realistis dan membuat anak bersemangat. Dengan mengembangkan potensi dan bakatnya, anak juga akan merasa lebih percaya diri.

    5. Selalu menekankan pada kesalahan
    Banyak orang tua yang senang menegur keras anak ketika berbuat salah. Hal ini dilakukan dengan harapan anak akan berubah dan tidak mengulangi kesalahannya. Hal tersebut belum tentu sepenuhnya akan berhasil, umumnya anak-anak justru akan semakin bersikap tidak percaya diri dan enggan untuk berubah. Anak-anak juga punya gengsi yang kadang membuat mereka enggan diperintah tanpa ada kesempatan membela diri.

    Karena itu, sebaiknya orang tua jangan hanya selalu memfokuskan pada hal-hal yang negatif saja. Jika sang anak melakukan hal yang positif beri ia pujian agar ia termotivasi untuk terus berbuat baik. Jika anak melakukan kesalahan, redakan emosi Anda lalu bicaralah baik-baik dengan anak. Dengarkan sudut pandangnya dan beri masukan agar ia tidak mengulangi hal yang sama.


    6. Menyerahkan pada sekolah dan teknologi
    Sekolah dan teknologi seperti internet serta televisi memang bisa membantu Anda dalam memberi akses informasi dan pengetahuan pada anak. Tapi jangan serahkan sepenuhnya keingitahuan anak Anda pada sekolah dan internet. Hal-hal yang perlu mereka ketahui tentang obat terlarang, teman yang kurang baik, perilaku negatif, seks, dan permasalahan lainnya sebaiknya diketahui anak lewat orang tua.

    Orang tua bisa berdiskusi dengan anak tentang hal-hal tersebut termasuk mengetahui tentang lingkungan pergaulan sang anak. Anak-anak yang sering berdiskusi dengan orang tua tentang hal-hal buruk bisa menurunkan risiko mereka terlibat dalam hal-hal tersebut. Jangan menjadi sosok yang menakutkan bagi anak. Jika ia merasa tidak bisa berbicara dengan Anda, maka ia akan mencari tahu ke sumber lainnya. Tentu Anda tak mau hal itu terjadi bukan?



      Waktu sekarang Wed May 08, 2024 4:20 am