Forum Kabaena™

Would you like to react to this message? Create an account in a few clicks or log in to continue.

Berbagi Kabar & Info Disini - Follow Twitter @spiritualz_ dan @kabaena_

INFO UNTUK ANDA

Forum ini ada di Facebook

Share via Twitter

Follow Me : @kabaena_

Image hosted by servimg.com

Instagram Kabaena

Instagram

Kabaena Mailing List

Masukan Email Kamu:

Ngobrol Via Twitter

Latest topics

» HDD External New
Mengapa Orang Kota Lebih Rentan Gangguan Jiwa EmptyFri Jun 10, 2022 5:19 pm by dodolan

» Buah - Varau
Mengapa Orang Kota Lebih Rentan Gangguan Jiwa EmptyThu Dec 24, 2020 12:09 pm by kabaena

» 41 Istilah Pendakian
Mengapa Orang Kota Lebih Rentan Gangguan Jiwa EmptyWed Jan 23, 2019 11:19 am by kabaena

» Kabaena Kampo Tangkeno
Mengapa Orang Kota Lebih Rentan Gangguan Jiwa EmptySat Oct 27, 2018 9:36 am by kabaena

» 5 Manfaat Ubi Jalar untuk Kesehatan Tubuh
Mengapa Orang Kota Lebih Rentan Gangguan Jiwa EmptyFri Oct 26, 2018 11:17 am by fla

» Berapa biaya sewa pesawat pribadi atau helikopter?
Mengapa Orang Kota Lebih Rentan Gangguan Jiwa EmptyWed Oct 24, 2018 10:05 am by fla

» Cara menggunakan 1 akun WhatsApp di 2 smartphone android
Mengapa Orang Kota Lebih Rentan Gangguan Jiwa EmptyFri Oct 12, 2018 7:32 am by kabaena

» Cara Mudah Membuka Proteksi Password Microsoft Office Excel Tanpa Software
Mengapa Orang Kota Lebih Rentan Gangguan Jiwa EmptyWed Sep 12, 2018 10:42 am by kabaena

» Serial Number NERO 6
Mengapa Orang Kota Lebih Rentan Gangguan Jiwa EmptyMon Sep 10, 2018 9:36 am by kabaena

Your Space

LIVE STREAMING TV

Live Streaming

Online Radio Live

Radio Online

    Mengapa Orang Kota Lebih Rentan Gangguan Jiwa

    Rhina Bagea
    Rhina Bagea


    Jumlah posting : 285
    Join date : 15.05.10
    Age : 47
    Lokasi : Rahampuu

    Mengapa Orang Kota Lebih Rentan Gangguan Jiwa Empty Mengapa Orang Kota Lebih Rentan Gangguan Jiwa

    Post  Rhina Bagea Wed Jun 29, 2011 4:23 am

    Mengapa Orang Kota Lebih Rentan Gangguan Jiwa

    Mengapa Orang Kota Lebih Rentan Gangguan Jiwa Macet-puncak2

    Perkotaan menawarkan kehidupan segala kemudahan dan serba praktis. Tak mengherankan, kota bagai magnet yang menarik orang untuk datang dan tinggal di sana.
    Namun pernahkah terpikir bahwa hidup di kota memicu munculnya gangguan jiwa yang lebih tinggi daripada tinggal di kota kecil atau pedesaan?

    Menurut sebuah studi yang dilaporkan dalam jurnal Science Nature, masyarakat kota lebih rentan terhadap gangguan mental dibandingkan mereka yang tinggal di desa atau kota yang lebih kecil.

    Seperti dilansir dari The Huffington Post, psikiater Andreas Mayer Lidenberg yang juga seorang kolabolator dari Institut Kesehatan Mental dan Fakultas Kedokteran Universitas Heidelberg, Jerman telah meneliti 32 responden dari kota besar, kota kecil, dan desa. Dia meminta para responden untuk mengerjakan masalah aritmatika sulit, sembari meneliti kerja otak mereka.

    Pada penelitiannya ditemukan bahwa otak responden yang tinggal di kota besar menunjukan aktivitas lebih besar dalam amigdala, yaitu bagian dari otak yang sangat aktif pada orang dengan kecemasan berlebih.

    Dia juga menemukan bahwa mereka yang dibesarkan di sebuah kota menunjukan aktivitas di perigenual anterior cingulate cortex (pACC), sebuah bagian otak yang terlibat dalam beberapa penelitian tentang schizophrenia. Schizophrenia adalah kelainan otak yang berakibat otak tidak berfungsi dengan benar.

    Hasil studi awal mendorongnya untuk melakukan studi lebih lanjut, kali ini dengan isyarat visual dari ilmuwan yang mengerutkan kening pada mereka ketika mereka menyelesaikan masalah aritmatika. Sekali lagi, mereka menemukan respon stres yang lebih besar dibandingkan mereka yang tinggal jauh dari kota.

    Menurutnya, bahkan gen terkuat yang terkait dengan schizophrenia pun hanya meningkatkan 20 persen resiko gangguan. Akan tetapi, penyakit ini dua kali lebih beresiko pada orang yang tinggal di kota. Semakin besar sebuah kota, semakin tinggi resiko.

    Namun, jumlah responden yang terlalu kecil tidak dapat mewakili sebuah kesimpulan yang menyakinkan. Karenanya, tim peneliti berencana untuk melakukan penelitian serupa dalam populasi masyarakat yang lebih besar. Hal ini dilakukan untuk memetakan hubungan antara isolasi sosial dengan penyakit mental.

    Sementara itu, para peneliti telah lama mencari hubungan antara penyakit mental dengan kekisruhan kehidupan kota. Tekahan hidup di kota pun terbukti kuat dapat mengakibatkan gangguan mental pada masyarakat yang tinggal di dalamnya.



      Waktu sekarang Sun May 19, 2024 4:46 pm