Forum Kabaena™

Would you like to react to this message? Create an account in a few clicks or log in to continue.

Berbagi Kabar & Info Disini - Follow Twitter @spiritualz_ dan @kabaena_

INFO UNTUK ANDA

Forum ini ada di Facebook

Share via Twitter

Follow Me : @kabaena_

Image hosted by servimg.com

Instagram Kabaena

Instagram

Kabaena Mailing List

Masukan Email Kamu:

Ngobrol Via Twitter

Latest topics

» HDD External New
Kontroversi Makan Ikan Hidup untuk Obat Asma EmptyFri Jun 10, 2022 5:19 pm by dodolan

» Buah - Varau
Kontroversi Makan Ikan Hidup untuk Obat Asma EmptyThu Dec 24, 2020 12:09 pm by kabaena

» 41 Istilah Pendakian
Kontroversi Makan Ikan Hidup untuk Obat Asma EmptyWed Jan 23, 2019 11:19 am by kabaena

» Kabaena Kampo Tangkeno
Kontroversi Makan Ikan Hidup untuk Obat Asma EmptySat Oct 27, 2018 9:36 am by kabaena

» 5 Manfaat Ubi Jalar untuk Kesehatan Tubuh
Kontroversi Makan Ikan Hidup untuk Obat Asma EmptyFri Oct 26, 2018 11:17 am by fla

» Berapa biaya sewa pesawat pribadi atau helikopter?
Kontroversi Makan Ikan Hidup untuk Obat Asma EmptyWed Oct 24, 2018 10:05 am by fla

» Cara menggunakan 1 akun WhatsApp di 2 smartphone android
Kontroversi Makan Ikan Hidup untuk Obat Asma EmptyFri Oct 12, 2018 7:32 am by kabaena

» Cara Mudah Membuka Proteksi Password Microsoft Office Excel Tanpa Software
Kontroversi Makan Ikan Hidup untuk Obat Asma EmptyWed Sep 12, 2018 10:42 am by kabaena

» Serial Number NERO 6
Kontroversi Makan Ikan Hidup untuk Obat Asma EmptyMon Sep 10, 2018 9:36 am by kabaena

Your Space

LIVE STREAMING TV

Live Streaming

Online Radio Live

Radio Online

    Kontroversi Makan Ikan Hidup untuk Obat Asma

    Rhina Bagea
    Rhina Bagea


    Jumlah posting : 285
    Join date : 15.05.10
    Age : 47
    Lokasi : Rahampuu

    Kontroversi Makan Ikan Hidup untuk Obat Asma Empty Kontroversi Makan Ikan Hidup untuk Obat Asma

    Post  Rhina Bagea Tue Jun 14, 2011 1:16 pm

    Kontroversi Makan Ikan Hidup untuk Obat Asma

    Kontroversi Makan Ikan Hidup untuk Obat Asma 106530_jutaan-bangkai-sarden-mengambang-di-pantai-redondo--california-_300_225

    Ribuan pasien asma rela mengantre berjam-jam demi mendapatkan ikan sarden di sebuah festival yang digelar Keluarga Goud di Hyderabad, Andhra Pradesh, India Selatan. Mereka percaya, menelan ikan itu hidup-hidup dapat menyembuhkan sakit asma.

    Populer dengan sebutan 'Festival Ikan Obat', festival itu berlangsung setiap bulan Juni pada tanggal yang dianggap sebagai 'hari baik', berdasar perhitungan astrologi pada awal musim hujan.

    Dalam festival itu, sekitar 200 anggota Keluarga Goud akan membagikan ikan sarden sepanjang lima sentimeter yang masih hidup. Ikan itu diolesi bumbu rahasia yang disebut masala.

    Keluarga Goud menolak mengungkap bahan campuran yang digunakan untuk mengolesi ikan itu. Mereka hanya mengatakan bahwa ramuan itu berasal dari warisan orang suci Hindu 170 tahun silam. Ramuan itu tidak akan bekerja jika keluarga Goud membisniskannya.

    "Selama 166 tahun belakangan, keluarga Goud menawarkan metode pengobatan ini tanpa biaya kepada mereka yang membutuhkan," kata Kepala Keluarga, Bathini Harinath Goud, seperti dikutip dari Telegraph.

    Terlepas dari kepercayaan masyarakat yang sangat kuat, festival pengobatan itu mengundang reaksi keras sejumlah aktivis hak asasi manusia. Selain tidak ilmiah, festival itu dianggap memicu kekerasan terhadap anak melalui pemaksaan menyantap ikan yang masih hidup.

    Festival itu juga dianggap berperan meningkatkan risiko penyakit pada anak-anak melalui metode pengobatan yang tidak higienis. "Proses pemberian obat itu tidak sehat, apalagi mereka yang melayani tidak mencuci tangan," kata Balala Hakkula Sangham, salah satu aktivis.

    Meski menuai protes sejumlah aktivis, festival ini justru mendapat dukungan dari Pemerintah India berupa penyediaan sarana transportasi gratis bagi para pasien yang harus menjalani diet khusus selama enam minggu setelah makan ikan sarden hidup tersebut.



      Waktu sekarang Sun May 19, 2024 6:28 pm