Status di Facebook Picu Wanita Stres
Banyak hal yang bisa dilakukan di situs jejaring seperti Facebook dan Twitter. Salah satunya dengan meng-update status. Fitur satu ini memang bisa membuat Anda aktif dan terhubung dengan banyak teman.
Masalahnya, mengganti status di Facebook atau situs jejaring lainnya bisa membuat wanita rentan stres. Mengapa? Ternyata wanita cenderung berpikir keras saat ingin membuat status yang menarik untuk dikomentari.
Sebuah survey di Australia menunjukkan, 69 persen dari 420 warga negara Australia mengatakan bahwa mereka berpikir keras ketika mengganti status mereka.
Survey yang dilakukan lembaga penelitian Galaxy Australia itu, mengatakan bahwa media jejaring sosial punya kotribusi besar sebagai pemicu stres penggunanya. Sebanyak 63 persen rensponden mengakui hal tersebut.
Stres juga dialami 13 persen responden yang hendak mengganti status mereka sehingga terlihat cerdas ketika dibaca orang lain.
“Ada sedikit tekanan untuk memiliki status unik membuat orang tertawa dan menyukai status saya,” kata Nikkita Venville, Mahasiswi Fakultas Hukum La Trobe Univesity, seperti yang dikutip dari indiantimes.com dan kosmo
Selain disibukkan dengan membuat status menarik, responden juga merasa aneh jika tidak melihat pesan masuk di Facebook, atau membalas pesan secara teratur. Tak heran jika jejaring sosial dapat membuat seseorang menghabiskan begitu banyak waktu di dunia maya.
Banyak hal yang bisa dilakukan di situs jejaring seperti Facebook dan Twitter. Salah satunya dengan meng-update status. Fitur satu ini memang bisa membuat Anda aktif dan terhubung dengan banyak teman.
Masalahnya, mengganti status di Facebook atau situs jejaring lainnya bisa membuat wanita rentan stres. Mengapa? Ternyata wanita cenderung berpikir keras saat ingin membuat status yang menarik untuk dikomentari.
Sebuah survey di Australia menunjukkan, 69 persen dari 420 warga negara Australia mengatakan bahwa mereka berpikir keras ketika mengganti status mereka.
Survey yang dilakukan lembaga penelitian Galaxy Australia itu, mengatakan bahwa media jejaring sosial punya kotribusi besar sebagai pemicu stres penggunanya. Sebanyak 63 persen rensponden mengakui hal tersebut.
Stres juga dialami 13 persen responden yang hendak mengganti status mereka sehingga terlihat cerdas ketika dibaca orang lain.
“Ada sedikit tekanan untuk memiliki status unik membuat orang tertawa dan menyukai status saya,” kata Nikkita Venville, Mahasiswi Fakultas Hukum La Trobe Univesity, seperti yang dikutip dari indiantimes.com dan kosmo
Selain disibukkan dengan membuat status menarik, responden juga merasa aneh jika tidak melihat pesan masuk di Facebook, atau membalas pesan secara teratur. Tak heran jika jejaring sosial dapat membuat seseorang menghabiskan begitu banyak waktu di dunia maya.
Fri Jun 10, 2022 5:19 pm by dodolan
» Buah - Varau
Thu Dec 24, 2020 12:09 pm by kabaena
» 41 Istilah Pendakian
Wed Jan 23, 2019 11:19 am by kabaena
» Kabaena Kampo Tangkeno
Sat Oct 27, 2018 9:36 am by kabaena
» 5 Manfaat Ubi Jalar untuk Kesehatan Tubuh
Fri Oct 26, 2018 11:17 am by fla
» Berapa biaya sewa pesawat pribadi atau helikopter?
Wed Oct 24, 2018 10:05 am by fla
» Cara menggunakan 1 akun WhatsApp di 2 smartphone android
Fri Oct 12, 2018 7:32 am by kabaena
» Cara Mudah Membuka Proteksi Password Microsoft Office Excel Tanpa Software
Wed Sep 12, 2018 10:42 am by kabaena
» Serial Number NERO 6
Mon Sep 10, 2018 9:36 am by kabaena