Kami Lelaki Sangatlah Berbahaya

alamak jang. yang gawat kali lah PLN ni ya woi. masak bisa sehari 3 kali mati lampu. kek minum obat aja bah.
tapi seperti para bijak bestari bilang, dibalik setiap kesusahan, tersempil setidaknya 1 kiat kemudahan. dengan mati lampu, otomatis saya hanya bisa terpaku pada laptop. dan ketimbang berdiam diri, lebih baik melakukan sesuatu. ya, membahas status fesbuk yang lumayan membuat saya dikecam para kaum hawa.

"wanita, masih saja kalian terbuai dengan permainan kata kaum kami. tindak-tanduk kalian yang bersumber dari perasaan itu sangatlah, sangat-sangat menyedihkan"

begitu kiranya bunyi status saya tadi malam. beberapa teman wanita yang mengenal saya langsung bertanya. namun ada pula yang jengkel dan langsung mengeluarkan jurus-jurus maut pembelaan diri, dan tak lupa "counter attack", menyerang balik kaum saya.

tak mungkin seseorang mengetik itu distatus fesbuknya tanpa ada maksud apa-apa. dalam hal ini, pancingan saya berhasil. membuat kaum hawa tersentak, marah, emosi, tidak terima atau apalah. dengan begitu, pendekatan emosional yang saya lakukan sukses, dan mulai mengeluarkan argumen demi menguatkan pembuktian status diatas. tak apa dicaci sedikit yang penting pesan dan maksud saya tersampaikan.

tak ada yang menafikkan bahwa kebanyakan kaum pria adalah "buaya". dan rata-rata wanita adalah "itik" mangsa kami. maaf saya memilih pengandaian seperti itu karna lagi males berpikir mencari pengandaian lain, hehe.
ingat, saya berkata "kebanyakan". karna saya tidak mau dikira mengatakan hal yang subjektif, yang menutup kemungkinan adanya pengecualian dari kelompok diatas. mudah-mudahan kita termasuk dalam pengecualian itu. walau saya pribadi kurang yakin, pantaskah saya ?


dengan memakai kata kebanyakan, berarti hampir. para adam seperti juga saya sangat menyadari, senjata utama kami dalam menaklukkan hati kaum hawa adalah kata-kata dan tindakan. bukan uang, bukan pula harta. 2 hal tersebut hanya dapat singgah di nafsu, tak dapat menyentuh hati. walaupun ada sebagian dari kami yang belum menyadarinya, atau sudah sadar namun belum juga mengaplikasikannya. ntah alasan canggung atau merasa belum expert. alasan terakhir sedikit aneh, mengingat kami turun ke dunia untuk memimpin dan membimbing kaum hawa. hei ! wake up, man ! its so funny, you know ?. enjoy it.

dalam kitab suci, penciptaan hawa yang berasal dari tulang rusuk sang adam sudah cukup membuktikan betapa wanita cenderung memutuskan sesuatu berdasarkan hatinya. memang benar, pusat pikiran ada di otak. tapi bila anda merasa resah, gembira, atau segala sesuatu yang berhubungan dengan perasaan, bukan otak anda yang merasakannyakan. apa ada istilah "otak plong" ? atau mungkin "aku sedang jatuh cinta, dan otakku berbunga-bunga". aya-aya wae.

celah lebar inilah yang dimanfaatkan kaum kami, wahai anda makhluk-makhluk manis. anda para wanita sudah menyadarinya, namun kenapa anda masih saja terlena ?, membiarkan bisikan beriring rayu melumpuhkan kesadaran anda akan logika ?
pagi tadi saya melihat berita di televisi, seorang oknum paspampres dicurigai melakukan tindakan kriminal membunuh seorang wanita hamil. besar dugaan ini dikarenakan masalah asmara, sang wanita dibunuh karna meminta pertanggungjawaban si lelaki. satu contoh nyata yang menyambung jutaan kasus serupa yang pernah terjadi, dan pasti akan terjadi lagi.


mungkin ada beberapa hal yang bisa saya sampaikan sebelum menutup catatan ini.
cinta bukan berarti harus berkorban sesuatu. malah kata "berkorban" justru menodai hakekat cinta itu sendiri. karna berkorban belumlah tentu disertai keikhlasan. dan ikhlas akan sulit bila tidak diiringi rasa syukur dari_Nya.
terserah pada anda, mau percaya atau tidak tentang kebenaran cinta sejati. namun bagi saya, seperti yang sudah-sudah, cinta dunia hanyalah "permainan saling menipu" antara laki-laki dan perempuan. pakai tanda kutip lho, jadi jangan langsung berburuk sangka.
mengapa saya bilang begitu ? karna romeo dan juliet serta sejenisnya hanyalah karangan manusia. takkan ada yang bisa melebihi cinta Tuhan akan makhluk_Nya.

tapi sebentar. seperti yang ditanyakan seorang teman wanita saya semalam. "bagaimana bisa kami menghindar untuk tidak terlalu menggunakan perasaan ? bukankah kami memang diciptakan seperti ini ?"
bukan bermaksud menganjurkan melawan takdir. namun takdir sendiri ada di ujung usaha manusia. jadi kenapa tidak trus mencoba tuk terus berikhtiar demi kebaikan ?

dan buat kaum pria, termasuk saya sendiri, saya meminta maaf bila ada yang tidak berkenan saya mengutarakan hal ini.

namun kalau anda merasa anda adalah seorang playboy, bukan berarti anda satu-satunya playboy didunia. diatas langit ada langit. dan diatasnya lagi terbentang cakrawala yang tak berujung.

cara ini sudah kuno sekali, kawan. semakin hari mereka akan semakin pintar dan menyadarinya. mengapa kita tidak mencari cara baru ? kapan kaum kita ada kemajuan kalau seperti in terus ?


cara baru ?
ya,
dengan cara kesinambungan antara kata dan perbuatan.
KARNA LELAKI YANG DIPEGANG ADALAH KATA-KATANYA

eits.... jangan salah pegang yaa...

gpp salh pegang yg penting gak diambl....

baru tau distu berbahaya.