Anggur Mampu Mengikat Racun Logam di Otak
Manfaat anggur serta buah-buahan lain yang berwarna biru dan ungu dalam mencegah pikun pada telah diteliti secara ilmiah. Penelitian terbaru mengungkap cara kerjanya, yakni dengan mengikat racun logam di otak.
Racun itu adalah senyawa hidroksil radikal yang terbentuk dari zat besi yang tidak terikat dengan sempurna. Di otak, penumpukan senyawa ini menyebabkan kerusakan sel dan memepercepat munculnya salah satu penyakit degeneratif yakni kepikunan.
Untuk menetralisir efek racun yang ditimbulkan, zat besi membutuhkan senyawa pengikat yang disebut chelator. Senyawa ini akan mengikat zat besi dan mendetoksifikasi sehingga tidak lagi membahayakan sel otak.
Salah satu sumber chelator yang mudah ditemui dalam makanan sehari-hari adalah buah dan sayur-sayuran, terutama yang berwarna biru atau ungu. Teh hijau, anggur dan blueberry merupakan contoh makanan dengan kandungan chelator yang cukup tinggi.
Seorang profesor dari University of Manchester, Douglas Kell mengungkap hal itu dalam sebuah penelitian belum lama ini. Temuannya tersebut telah dipublikasikan dalam jurnal Archives of Toxicology yang terbit baru-baru ini.
Dikutip dari Telegraph, racun logam yang tidak terikat sempurna itu tidak hanya berisiko mempercepat kepikunan. Menurut Prof Kell, racun tersebut juga memicu berbagai penyakit generatif lain yang bisa menyerang bagian tubuh manapun.
Dugaan sebelumnya, manfaat anggur dalam mencegah pikun merupakan efek dari kandungan antioksidan di dalamnya. Dugaan ini juga dibantah oleh Prof Kell, karena antioksidan tidak akan banyak berguna selama racun logam masih dalam bentuk tidak terikat sempurna.
Manfaat anggur serta buah-buahan lain yang berwarna biru dan ungu dalam mencegah pikun pada telah diteliti secara ilmiah. Penelitian terbaru mengungkap cara kerjanya, yakni dengan mengikat racun logam di otak.
Racun itu adalah senyawa hidroksil radikal yang terbentuk dari zat besi yang tidak terikat dengan sempurna. Di otak, penumpukan senyawa ini menyebabkan kerusakan sel dan memepercepat munculnya salah satu penyakit degeneratif yakni kepikunan.
Untuk menetralisir efek racun yang ditimbulkan, zat besi membutuhkan senyawa pengikat yang disebut chelator. Senyawa ini akan mengikat zat besi dan mendetoksifikasi sehingga tidak lagi membahayakan sel otak.
Salah satu sumber chelator yang mudah ditemui dalam makanan sehari-hari adalah buah dan sayur-sayuran, terutama yang berwarna biru atau ungu. Teh hijau, anggur dan blueberry merupakan contoh makanan dengan kandungan chelator yang cukup tinggi.
Seorang profesor dari University of Manchester, Douglas Kell mengungkap hal itu dalam sebuah penelitian belum lama ini. Temuannya tersebut telah dipublikasikan dalam jurnal Archives of Toxicology yang terbit baru-baru ini.
Dikutip dari Telegraph, racun logam yang tidak terikat sempurna itu tidak hanya berisiko mempercepat kepikunan. Menurut Prof Kell, racun tersebut juga memicu berbagai penyakit generatif lain yang bisa menyerang bagian tubuh manapun.
Dugaan sebelumnya, manfaat anggur dalam mencegah pikun merupakan efek dari kandungan antioksidan di dalamnya. Dugaan ini juga dibantah oleh Prof Kell, karena antioksidan tidak akan banyak berguna selama racun logam masih dalam bentuk tidak terikat sempurna.
Fri Jun 10, 2022 5:19 pm by dodolan
» Buah - Varau
Thu Dec 24, 2020 12:09 pm by kabaena
» 41 Istilah Pendakian
Wed Jan 23, 2019 11:19 am by kabaena
» Kabaena Kampo Tangkeno
Sat Oct 27, 2018 9:36 am by kabaena
» 5 Manfaat Ubi Jalar untuk Kesehatan Tubuh
Fri Oct 26, 2018 11:17 am by fla
» Berapa biaya sewa pesawat pribadi atau helikopter?
Wed Oct 24, 2018 10:05 am by fla
» Cara menggunakan 1 akun WhatsApp di 2 smartphone android
Fri Oct 12, 2018 7:32 am by kabaena
» Cara Mudah Membuka Proteksi Password Microsoft Office Excel Tanpa Software
Wed Sep 12, 2018 10:42 am by kabaena
» Serial Number NERO 6
Mon Sep 10, 2018 9:36 am by kabaena