Kepekaan Otak Bayi Meningkat Saat Tidur
Bayi baru lahir menghabiskan sebagian besar waktunya dengan tidur. Mereka bisa menghabiskan waktu tidur selama 18-20 jam per hari. Tanpa disadari, tidur ternyata mengajarkan bayi beradaptasi terhadap lingkungan.
Dalam percobaan terhadap 26 bayi baru lahir berusia satu sampai dua hari yang sedang tidur, peneliti memainkan nada musik tertentu diikuti oleh embusan udara ke mata mereka sebanyak 200 kali selama setengah jam dan lalu mencatat aktivitas otak bayi.
Dalam keadaan tidur, disimpulkan ternyata aktivitas otak bayi menunjukkan kepekaan tinggi terhadap embusan udara. Bahkan, hasil analisis menunjukkan kepekaan itu meningkat empat kali lipat dari saat mereka terjaga.
"Bayi adalah pengumpul informasi dan spons data. Bayi juga menyerap informasi kendati sedang terlelap tidur," kata William Fifer, ahli syaraf perkembangan pada Universitas Columbia di New York, seperti dikutip dari jurnal online Proceedings of the National Academy of Sciences.
Penelitian itu juga menyimpulkan selama tidur otak bayi sarat dengan aktivitas terutama di daerah yang terkait proses visual, motorik, dan pendengaran. Temuan terbaru ini membuka peluang untuk mengidentifikasi bayi dengan risiko kelainan otak sejak usia dini seperti autisme dan disklesia.
Bayi baru lahir menghabiskan sebagian besar waktunya dengan tidur. Mereka bisa menghabiskan waktu tidur selama 18-20 jam per hari. Tanpa disadari, tidur ternyata mengajarkan bayi beradaptasi terhadap lingkungan.
Dalam percobaan terhadap 26 bayi baru lahir berusia satu sampai dua hari yang sedang tidur, peneliti memainkan nada musik tertentu diikuti oleh embusan udara ke mata mereka sebanyak 200 kali selama setengah jam dan lalu mencatat aktivitas otak bayi.
Dalam keadaan tidur, disimpulkan ternyata aktivitas otak bayi menunjukkan kepekaan tinggi terhadap embusan udara. Bahkan, hasil analisis menunjukkan kepekaan itu meningkat empat kali lipat dari saat mereka terjaga.
"Bayi adalah pengumpul informasi dan spons data. Bayi juga menyerap informasi kendati sedang terlelap tidur," kata William Fifer, ahli syaraf perkembangan pada Universitas Columbia di New York, seperti dikutip dari jurnal online Proceedings of the National Academy of Sciences.
Penelitian itu juga menyimpulkan selama tidur otak bayi sarat dengan aktivitas terutama di daerah yang terkait proses visual, motorik, dan pendengaran. Temuan terbaru ini membuka peluang untuk mengidentifikasi bayi dengan risiko kelainan otak sejak usia dini seperti autisme dan disklesia.
Fri Jun 10, 2022 5:19 pm by dodolan
» Buah - Varau
Thu Dec 24, 2020 12:09 pm by kabaena
» 41 Istilah Pendakian
Wed Jan 23, 2019 11:19 am by kabaena
» Kabaena Kampo Tangkeno
Sat Oct 27, 2018 9:36 am by kabaena
» 5 Manfaat Ubi Jalar untuk Kesehatan Tubuh
Fri Oct 26, 2018 11:17 am by fla
» Berapa biaya sewa pesawat pribadi atau helikopter?
Wed Oct 24, 2018 10:05 am by fla
» Cara menggunakan 1 akun WhatsApp di 2 smartphone android
Fri Oct 12, 2018 7:32 am by kabaena
» Cara Mudah Membuka Proteksi Password Microsoft Office Excel Tanpa Software
Wed Sep 12, 2018 10:42 am by kabaena
» Serial Number NERO 6
Mon Sep 10, 2018 9:36 am by kabaena